Nasehat Sahabat

TRANSINDONESIA.CO – Seorang sahabat mengirim pesan via WhatsApp usai pelantikan anggota DPR pada 1 Oktober silam. Isinya sarat nasihat dan untaian doa.

_”Barakallahu fiik Ustadz. Semoga semakin amanah dalam memikul beban sebagai wakil rakyat. Semoga semakin dicintai publik karena kerja pelayanan dan pembelaannya. Semoga semakin tawadhu atas semua capaian ini dengan rasa kesyukuran kepada-Nya. Sehingga seluruh aktivitas bernilai ibadah dan memperoleh keberkahanNya. Aamiin YRA. Buat dakwah ini terus berkembang. Buat struktur dan kader terus bangga. Buat pemilih semakin percaya. Buat bangsa ini lebih baik. Terus berkhidmat untuk rakyat.”_

Pesan-pesan senada saya terima. Dari berbagai daerah.
Tak cuma melalui WhatsApp, tapi juga kanal media sosial lainnya seperti Instagram, twitter dan Facebook.

Sungguh, saya sangat bersyukur dengan hal ini. Mereka tulus mendoakan. Juga memberikan nasihat, bahkan kritik. Semuanya tentu untuk perbaikan ke depan.

Mudah-mudahan inilah yang akan menghindarkan seseorang dari kerugian. Sebagaimana yang diingatkan Allah dalam surat Al-Asr 1-3:

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”

Nasihat sangat penting.
Nabi SAW bersabda, “Agama adalah nasihat.”

Para sahabat bertanya, “Untuk siapa?”

Nabi menjawab, “Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum Muslimin, dan untuk seluruh umat Islam.” (HR Muslim dan Nasai).

Salah satu nasihat seperti yang disebutkan dalam hadis di atas adalah nasihat untuk pemimpin. Wa li-aimmatil muslimin. Ini tanda bahwa memberikan nasihat kepada pemimpin untuk kemaslahan umat termasuk amalan yang mulia, bahkan termasuk kategori jihad fi sabilillah (HR Ahmad).

Imam Nawawi menjelaskan, ketika kita memberikan nasihat kepada pemimpin, itu artinya menolong pemimpin dalam menjalankan kebenaran, mentaatinya dalam kebaikan, mengingatkannya dengan lemah lembut atas kesalahan yang diperbuat, mengingatkan kelalaiannya atas hak kaum Muslimin, dan membantunya dalam menciptakan stabilitas negara.

Terima kasih para sahabat yang telah memberikan nasihat-nasihat terbaiknya kepada saya. Sebab begitulah seharusnya seorang sahabat bersikap. Tak cuma pandai memuji, tapi yang lebih penting adalah mengingatkan.

Semoga kita bisa istiqomah dalam meniti jalan kehidupan ini. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Ahmad Syaikhu

(Catatan Harian #AhmadSyaikhu)

Share
Leave a comment