Silaturahmi Kapolda Metro dengan Forkominda dan Masyarakat Papua Jakarta

TRANSINDONESIA.CO – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono menggelar silaturahmi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) DKI Jakarta dengan tokoh masyarakat dan mahasiswa Papua yang ada di Jakarta di Balai Pertemuan Metro Jaya, Jumat (23/8/2019).

Hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono, Gatot dalam sambutannya menyatakan bagaimanapun kita menyadari bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar bangsa yang beragam beragam budayanya beragam adat istiadatnya beragam suku bangsa.

“Alhamdulillah 74 tahun kita merdeka sampai hari ini bangsa kita bangsa Indonesia tetap eksis saudara kita dari Papua juga adalah bagian dari pada bangsa Indonesia, kalau kita katakan kita berbeda-beda Ia berbeda agama budaya bahasa adat ras dan golongan sukunya tetapi kita tetap satu dalam ikatan kita yang kita sebut Bhinneka Tunggal Ika,” kata Gatot.

Meskipun kita berbeda-beda lanjut Gatot tetap satu dalam satu wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Orang bilang kita semua bersaudara memang Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan Yang Maha Esa menciptakan kita berbeda-beda Indonesia ini kita akan lahir sebagai sebuah negara negara Indonesia.

“Memang negara yang beragam jadi Indonesia ini rumah besar kita adalah ragam dan berbeda-beda, tetapi tetap satu jika Indonesia kalaupun ada perbedaan sedikit sedikit mungkin dalam hal apa namanya penyampaian aspirasi atau harus disampaikan secara itu dinamika,” tuturnya.

Dikatakannya, untuk memajukan bangsa ini bangsa yang besar saat membaca beberapa literatur 2030 kita akan menjadi bangsa nomor 5 terbesar ekonominya di dunia kemudian tahun 2045 atau 2050 kita menjadi nomor 4 terbesar ekonominya di dunia.

“Pertanyaannya apakah negara-negara di luar sana senang dengan kemajuan kita ini ada yang senang, mungkin ada yang tidak caranya bagaimana untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia ini buat mereka mungkin sangat mudah apalagi di tengah-tengah sekarang ini media sosial yang dikapitalisasi sedemikian rupa. Berita-berita hoax narasi-narasi kebencian di sampai dengan cara-cara yang disebut firehouse of falsehood terus-menerus, banyak-banyak disebarkan sehingga orang tidak percaya lagi kepada fakta yang ada tetapi percaya kepada opini-opini yang ada yang bermunculan,” tambahnya.[MIL]

Share
Leave a comment