Kemenangan Timnas Putri AS Soroti Isu Ketimpangan Gaji

TRANSINDONESIA.CO – Timnas putri Amerika Serikat yang telah memenangi Piala Dunia Putri 2019, Ahad (7/7), akan kembali ke Canyon of Heroes Manhattan untuk kemudian disambut penduduk New York dengan tradisi tradisional parade ticker-tape. Tim yang unggul 2-0 atas Belanda pada laga final Piala Dunia 2019 itu menutup kampanye perayaan yang menarik perhatian pemirsa televisi.

Kemenangan timnas putri AS bahkan membuat masyarakat memberikan status selebritas kepada Megan Rapinoe, peraih skor terbanyak yang juga kapten yang suka bicara blak-blakan. Kemenangan tim juga menjadi perhatian saat mereka mengawali perjuangan menuntut bayaran yang sama dengan rekannya di tim sepakbola putra.

Keinginan pemain putri kemudian meluas pada isu kesetaraan gaji bagi pekerja perempuan. Pada Maret, keseluruh 28 pemain menuntut Federasi Sepakbola AS dengan tuduhan melakukan diskriminasi gender dan permintaan gaji yang setara dengan rekan pria sesama pesepakbola nasional.

“Tingkat perhatian dan antusiasme masyarakat sekarang lebih besar daripada empat tahun yang lalu,” kata Perserikatan Penduduk Kota New York, Jessica Lapin merujuk kepada kemenangan timnas putri di Piala Duni 2015, seperti dikutip Reuters, Kamis (11/7). “Perhatian ke mereka berperan penting karena timnas putri AS merupakan simbol hak perempuan saat ini,” tambahnya.

Timnas perempuan hanya mendapatkan gaji maksimal 99.000 dolar AS (setara dengan Rp 1,3 miliar) per satu musim. Bandingkan dengan pendapatan pesepak bola pria yang mencapai 263.320 dolar AS (setara dengan Rp 3,7 miliar).[ROL]

Share