Anies: Banyak Anak Berangkat Sekolah tanpa Sarapan

TRANSINDONESIA.CO – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengunjungi SDN Kedaung Kaliangke 08 Pagi dan SDN Kedaung Kaliangke 03 Pagi di Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (5/4). Ia datang untuk meninjau langsung program penyediaan makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS).

Menurut Anies, data menunjukkan bahwa banyak anak-anak dari keluarga yang secara sosial ekonomi rendah, berangkat sekolah tanpa sarapan. Untuk itu, kata dia, dengan adanya PMT-AS diharapkan siswa SD di Jakarta mendapatkan sarapan yang sehat.

“Angkanya bervariasi tapi cukup tinggi bahkan di studi di beberapa tahun yang lalu itu anak berangkat ke sekolah tanpa ada sarapan,” ujar Anies di SDN Kedaung Kaliangke, Jakarta Barat, Jumat.

Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan terus mendorong program penyediaan makanan tambahan anak sekolah melalui Dinas Pendidikan. Anies menyebut, PMT-AS saat ini menjangkau sekolah-sekolah di 53 kelurahan se-DKI Jakarta.

Ia menuturkan, pemilihan lokasi-lokasi sekolah mempertimbangkan faktor sosial ekonomi masyarakat setempat. Lima puluh tiga kelurahan itu juga termasuk dalam program Penataan Kampung yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Nomor 90 Tahun 2018 tentang Peningkatan Kualitas Pemukiman dalam Rangka Penataan Kawasan Pemukiman Terpadu.

Di wilayah itu, kata Anies, ditemukan dari data terkait jumlah masyarakat yang secara ekonomi rendah lebih besar dari wilayah lain. Ia mengatakan, Pemprov DKI akan memperluas jangkauan PMT-AS ke wilayah-wilayah yang masih memiliki perkampungan yang masuk kategori masyarakat miskin.

“Sehingga akan menjangkau semua wilayah khususnya yang masih memiliki perkampungan-perkampungan yang masuk klasifikasi masyarakat miskin,” kata Anies.

Ia mengatakan, total anggaran PMT-AS sebesar lebih dari Rp 324 miliar. Alokasi anggaran untuk setiap peserta didik per hari sebesar Rp 10.890. Anies menyebut, ada 459 sekolah yang menerima program makanan tambahan tersebut.[Republika]

Share