Serangan Yang Tak Terlihat, Pemicu dan Dampaknya

TRANSINDONESIA.CO – Di era digital, siapa kawan siapa lawan belm tentu terlihat. Bisa saja secara aktual baik namun secara virtual melakukan serangan. Berita-berita hoax, penanaman kebencian taburan provokasi konflik semakin marak dan semakin menjadi jadi.

Benar salah baik buruk diaduk menjadi satu. Sesuatu yang terus disanpaikan pada waktu tertentu berulang terus menerus pada frekwensi yang sama akan menjadi referensi yang dianggap akurat.

Sistem informasi dan pendataan yang serampangan menjadi biang keladi atas serangan-serangan yang tidak nampak. Mengapa demikian? Kepastian sumber data yang akurat dan akuntabel serta mudah diakses akan memberikan wacana bagi publik untuk tidak mudah tergerus sesuatu yang menyesatkan atau memprovikasi.

Ilustrasi

Setidaknya pusat komunikasi dan informasi yang terpercaya bisa menjembatani atau setidaknya bisa menjadi rujukan bila ada sesuatu yang meragukan.

Lowongnya sistem-sistem tersebut dari pihak-pihak yang memberi jaminan keakurasian data memicu data dan informasi menjadi bola liar. Dampak dari absenya sistem data komunikasi dan informasi yang intensif, publik kehilangan standar ataua soko guru untuk mereduksi atau setidaknya tidak tergerus info-info hoax.

Adakah para birokrat yang bertugas bagian data dan analisa bangga akan tugasnya? Kreatif mengeluarkan produk-produk yang informative, edukatif dan menangkal isu? Kalau boleh jujur dikatakan mereka sama sekali tidak berharap dan tidak menginginkan bekerja di tempat data dan analisa.

Bisa dipahami karena masih adanya jabatan basah dan kering. Pada bagian data dan analisa dianalogikan kering bahkan tandus. Belum lagi political will pimpinannya yang kurang peduli, ini semakin memperburuk suasana bagian data dan analisa.

Ketidak pedulian ini akan berdampak pada apresiasi dan penggunaan data yang menjadi kelas mbek atau tingkatan terbawah. Data dan analisa sebagai pelengkap laporan dan pertanggung jawaban keuangan semata.

Analisa data yang semestinya dibangun dengan sistem aplikasi berbasis IT bisa-bisa dikembalikan ke era manual yang parsial dan konvensional. Data dan analisanya selain bisa untuk pencerahan, counter issue, juga bisa menjadi bahan menentukan prediksi antisipasi dan solusi.

Sadar akan sistem data dan analisa yang akurat ini merupakan bagian dari revolusi mental dalam merombak birokrasi yang tidak rasional dan sarat pendekatan personal. Serangan-serangan yang tidak nampak sekarang ini justru yang dominan dan mendominasi, yang semakin membabi buta bahkan dapat mengunci nalar dan menggerus logika.[CDL]

Share