Pasar Lesu, Toyota Motor Corp Fokus Penjualan Kendaraan Besar
TRANSINDONESIA.CO, TOKYO – Toyota Motor Corp memperkirakan laba operasional untuk tahun berjalan turun hingga seperlima. Hal ini disebabkan lantaran ada kenaikan belanja untuk mendorong penjualan di pasar Amerika Serikat yang melambat dan dampak dari penguatan yen. Menurunnya kondisi finansial akan menimbulkan tantangan bagi produsen mobil terbesar kedua di dunia tersebut untuk mempertahankan investasi besar dalam teknologi yang berkembang pesat.
Akibat pertumbuhan pendapatan yang melambat, maka Toyota memprioritaskan bidang investasi untuk mempertahankan profitabiltias. Toyota memperkirakan laba perusahaan turun menjadi 1,6 triliun yen atau 14,06 miliar dolar AS hingga Maret 2017.
“Dua tahun keuntungan yang jatuh kan dianggap sebagai kekalahan, dan saya tidak suka kekalahan,” ujar Presiden Toyota Akio Toyoda dilansir Reuters.
Untuk meningkatkan profitabilitas, perusahaan tersebut akan fokus pada penjualan jenis kendaraan besar. Penjualan Toyota di Amerika Utara menyumbang 28 persen dari penjualan global. Namun, kini penjualan tersebut menyusut 0,6 persen menjadi 2,82 juta.
Pekan lalu, data industri menunjukkan bahwa penjualan kendaraan baru di Amerika Serikat pada April 2017 menurun. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa akan terjadi risiko perang harga diantara produsen kendaraan dan kenaikan tingkat persediaan.
Toyota menyatakan akan meningkatkan pasolan truk ringan dan menjual lebih banyak SUV C-HR yang baru diperkenalkan di pasar Amerika Utara. Selain itu, Toyota akan mempertahankan investasi riset dan pengembangan sekitar 1,05 triliun yen atau 4 persen dari pendapatan penjualan.
“Mengingat ukuran Toyota, kita harus bisa mempertahankan investasi riset dan pengembangan tersebut, itulah satu-satunya cara agar kita dapat mencapai kemakmuran yang berkelanjutan,” kata Toyoda.[ROl]