Walikota Bekasi Akan Tutup RS yang Menolak Pasien NIK

TRANSINDONESIA.CO, BEKASI – Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, kembali menegaskan dirinya tidak akan segan-segan menutup rumah sakit yang ada di wilayahnya bila menolak pasien kartu sehat berbasis NIK yang dikeluarkan Pemko Bekasi.

“Saya pribadi tidak segan-segan menutup rumah sakit tersebut, jika menolak kartu sehat keluaran Pemko Bekasi,” tegas Rahmat Effendi saat menghadiri Musrembang Kecamatan Pondok Melati untuk mendirikan Tugu Simbol Kerukunan, di Kantor Kecamatan Poncok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu 29 April 2017.

Lebih lanjut Walikota memaparkan, program kartu sehat berbasis NIK yang dimiliki oleh Kota Bekasi berfungsi dan berguna untuk semua rumah sakit milik pemerintah maupun swasta menampung pasien warga Kota Bekasi.

Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, pada acara grand opening RS Satria Medika, Rabu 22 Februari 2017.[BEN]
“Sudah ada komitmen dari semua rumah sakit pemerintah maupun swasta, jadi tidak ada yang boleh menolak pasien dengan kartu sehat berbasis NIK yang di launching sejak Januari 2017,” terangnya.

Dikatakannya, bagi warga yang belum menerima atau mendapatkan kartu sehat berbasis NIK saat ini tengah dalam proses dan pendataan oleh RT/RW dan Lurah.

“Warga yang tidak mampu harus mendapatkan kartu sehat NIK, ini pelayanan kesehatan yang wajib kita berikan khususnya pada warga tidak mampu agar mereka semua merasakan dan mendapatkan haknya untuk hidup sehat,” ucap Walikota.[BEN]

Share