Rumah Kamnas: Tanpa Predikat Pencitraan, Polri Semakin Membanggakan

TRANSINDONESIA.CO – Gerakan teroris untuk mengacaukan malam Natal dan pergantian tahun baru 2017 serta target di Pos Penjagaan Paspamres kalah ceat dengan gerakan dan antisipasi yang dilakukan oleh Tim Densus 88 Anti Teroris (Densus 88 AT) Mabes Polri dengan melakukan pencegahan dan penangkapan sejumlah terduga teroris yang siap mengacaukan pengujung tahun 2016.

Pemberantasan tindak pidana terorisme oleh Desnus 88 ini diapresiasi dari Rumah Keamanan Nasional (Kamnas) bahkan mendapat apresiasi internasional sebagai Detasemen AT terbaik dunia.

“Meski secara umum jumlah porsonil polisi terbatas, tapi karena kerja keras yang terus berintegritas dan terus berbenah diri menerima masukan dan kritikan menjadi polisi yang profesional, modern dan terpercaya (Promoter). Hasilnya sangat membanggakan dapat mengantisipasi dengan gerak cepat yang dilakukan Densus 88 AT,” kata Ketua Rumah Kamnas, Maksum Zubair, kepada wartawan di Jakarta, Senin 2 Januari 2017.

Dikatakan Maksum, Rumah Kamnas sangat peduli dengan rasa aman dan nyaman pada masyarakat demi terjaganya NKRI ini meapresiasi prestasi dan kinerja Polri di tahun 2016 khususnya Desnsus 88 AT yang melakukan penangkapan terhadap sejumlah terduga teroris diberbagai tempat.

Ketua Rumah Kamnas, Maksum Zubair.[ISH]
Ketua Rumah Kamnas, Maksum Zubair.[ISH]
“Di tahun 2017 ini tentu harapan kita Polri lebih baik lagi dan Densus 88 AT terus dpat memberantas terorisme hingga benar-benar negeri ini tidak lagi ada teroris,” ujarnya.

Apalagi kata Maksum, masih dipenghujung tahun 2016 semua kita dikejutkan perampokan sadis, kasus 365 dan 338 KUHP yang mengakibatkan orang 6 orang meninggal di Jalan Pulomas Utara No. 7A, Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada Selasa 27 Desember 2016 sekitar jam 09.25.

Kerja keras Polri dalam mengejar pelaku dilakukan dengan waktu singkat dan semua pelaku (4 orang tersangka) berhasil dibekuk.

Yang terakhir berhasil dibekuk merupakan otak pelaku perampokan Ius Pane alias Ridwan Sitorus alias Marihot Sitorus alias Pius Pane, kelahiran Medan 11 Nopember 1971yang memiliki KTP di Kampung Banjaran Pucung RT002/007, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Brat, ditangkap Minggu 1 Januari 2017 di Pool Bus ALS (Antar Lintas Sumatera) Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Sumatera Utara.

Dengan berhasilnya penangkapan Ius Pane berakhir pula semua pelarian pelaku dan polisi berhasil menuntaskan (menangkap) seluruh pelaku.

Tak Butuh Sanjungan

Meski berhasil menumpas dan menuntaskan dua kasus besar dipengujung tahun 2016 yakni terorisme dan perampokan sadis, tentu polisi tidak memerlukan sanjungan karena semua merupakan kewajiban dan menjadi tugas polisi memberikan pelindung, pengayoman dan pelayanan pada masyarakat.

“Ini sudah kewajiban Polri dalam memberikan rasa aman dan nyaman pada masyarakat. Jiwa Tribrata yang terpatri disetiap angota patut diacungi jempol walau mereka tak memerlukan sanjungan,” tutur Maksum.

Meski tidak berharap sanjungan kata Maksum, Rumah Kamnas patut memberikan apresiasi agar kinerja Polri di tahun 2017 ini lebih profesional lagi. “Kerja keras dengan mempertaruhkan nyawa setiap anggota Polri ini patut juga kita prihatin karena masih ada oknum elit politik di negeri ini yang masih berkomentar miring yang tidak sepantasnya dilontarkan pada kerja keras Polri. Karena itu Rumah Kamnas terus memantau dan memberikan apresiasi yang memang pantas diterima Polri dalam melaksanakan Tribrata,” katanya.

Rumah Kamnas berharap, Polri tidak terlena dengan keberhasilan-keberhasilan yang diraihnya tetapi menjadi tombak memacu semangat yang lebih tinggi lagi dalam memberikan kenyamanan pada masyarakat.

“Semangat Polri harus lebih tinggi lagi dari tahun sebelumnya. Promoter pada jiwa anggota Polri diseluruh Nusantara harus terpatri benar sehingga tidak mengenal pencitraan, karena insan Tribrata hanya pengabdian untuk bangsa dan negara sebagai aparat penegak hukum yang harus dan benar-benar ditegakkan ditengah-tengah masyarakat Indonesia,” ucapnya.[ISH]

Share