MKI: Kepercayaan Rakyat Lebih Penting dari Pangan

TRANSINDONESIA.CO – Bagaimana wajah  hukum tahun 2016? Soal itu yang dibedah dalam diskusi refeksi akhir tahun sejumlah aktifis demoktasi dan praktisi hukum yang diselenggarakan Islamic Lawyers Club 212.

Hadir sebagai pembicara Muhammad Joni Ketua Masyarakat Konstitusi Indonesia (MKI), Muhammad Fadli Nasution  Ketua Perhimpunan Magister Hukum Indonesia, Junaidi Teguh yang akademisi dan praktisi hukum Karman BM Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia dan Chazali Situmorang pengajar Universitas Nasional.

Diskusi menyorot berbagai ketimpangan hukum termasuk maraknya tenaga kerja asing ilegal asal Tiongkok yang bisa menimbulkan ketidakadilan bagi pekerja lokal.

Pembicara Islamic Lawyers Club 212.[SAF]
Pembicara Islamic Lawyers Club 212.[SAF]
“Jika hukum tidak berkeadilan, maka itu akan benihkan ketidakpercayaan rakyat. Ketiadaan trust of peoples itu,  jauh lebih membahayakan bagi negara daripada kekurangan pangan dan kosongnya gudang senjata. Dengan kepercayaan rakyat maka negara bisa membangun pertanian dan memperoleh devisa memperkuat pertahanan negara”, kata Muhammad Joni, Ketua MKI dalam catatan akhir dari refleksi akhir tahun bertema “Hukum dan Kedaulatan Negara” yang digelar ILC 212 & transINDONESIAtv @Caffe Mandailing Lebak Bulus, Jakarta, Kamis, 29-12-2016.[SAF]

Share