Media Sosial Antara Inspirasi dan Provokasi

TRANSINDONESIA.CO – Kemajuan dibidang teknologi informasi dan komunikasi media sosial menjadi wadah yang bisa menjembatani. Merajut semua lini melalui jalur komunikasi, informasi yang begitu cepat.

Foto, gambar, tulisan dalam hitungan detik sudah mampu menyebar ke berbagai kalangan. Informasi-informasi yang positif akan mengedukasi memberikan inspirasi, motivasi bahkan solusi.

Kekerabatan yang terputus jauh bisa dikumpulkan kembali dalam grup dan jaringan komunikasi. Informasi up to date selalu segar dan diterima dengan cepat, informasi tentang pengetahuanpun bisa dilakukan.

Ilustrasi
Ilustrasi

e-learning, ealry warning, bisnis secara on line pun akan dengan cepat dilakukan.

Smart phone menjadi pilihan komunikasi dan sharing informasi, yang dengan berbagai aplikasi mampu menjadikannya back office. Fungsinya adalah untuk mampu menginformasikan, memberi komando/perintah dan pengendalian, mengomunikasikan, bahkan mensinergikan satu dengan lainnya.

Semakin banyak jaringan, maka akan semakin luas cakupannya, dan semakin banyak informasi dan data yang dimiliki akan semakin canggih pengetahuanya. Kemampuan menghubung-hubungkan, mengkonstruksi dan menganalisanya akan dapat membawa manfaat prediskisi, antisipasi dan solusi.

Namun sebaliknya, tatkala dijadikan alat untuk memprovokasi bisa menjadi viral yang berdampak luas.

Ketika informasi yang menjd viral akan memprovokasi dan apa yang dikatakan kemajuan justru menjadi keterbelakangn. Cara berpikir dengan logikapun akan dikalahkan dengan hal-hal yang bersifat emosional.

Tingkat rasionalitasnya hilang, manusia bisa saja menjadi serigala bagi sesamanya karena ada perebutan sumber daya, perebutan pendistribusian sumber daya atau karena harga diri.

Informasi-informasi yang difiralkan dengan mudah menjadi isu yang belum tentu benar tetapi diyakini kebenaranya. Isu-isu ini akan terus bergulir memprovokasi kesana kemari untuk mendapatkan legitimasi  dan solidaritas.

Bagi yang ingin memanfaatkanya dengan mudah menunggangi, analoginya bagai melempar batu dari kejauhan, batu melenting diantara mereka, dan di antara mereka saling tuding dan saling merasa benar, jadilah mereka diadu domba.

Pengadu domba memiliki, ide, power, massa dan hati yang jahat. Kejahatanya ditaburkan melalui ujaran-ujaran kebencian dan tatkala sudah merasuk mencandui logika massanya maka akan munculah ujaran-ujaran penghakiman.

Tatkala kebencian sudah di mana-mana, ini menunggu trigger/pemicunya untuk meledak/menunggu timming yang tepat. Bara dalam sekam tinggal menyulutnya saja.

Manusia-manusia yang sudah terhasut/terprovokasi, bagai kecanduan, mabuk dan lupa daratan. Keinginannya untuk melakukan hal-hal anarkir, kata-kata kasar/tidak senonoh, merusak, menganiaya hingga membunuh. Kepuasannya pada kehancuran, kerusakan, bahkan kematian.

Pikiran cupet (sumbu pendek) dengan merusak, bakar, bunuh, berdampak yang lebih luas “kumaha engkelah”.

Inilah yang dikatakan “balung kere” (tidak kuat derajat menjadi bangsa maju, kemampuannya menjadi bar bar, perusak peradaban).

Akankah kita rela tatkala negara yang sangat kaya ini dihancurkan dari viral yang memprovokasi hingga hilang logika dan daya nalar bahkan tega mematikan hidup dan kehidupan sesamanya? ‎

Sebaliknya juga, tatkala informasi-informasi ini bisa menginspirasi maka bisa juga menjadi counter isu/obat waras kembali menggunakan logika. Kembali kepada kemanusiaan, membangun peradaban, yang mendinginkan bahkan mematikan bara dalam sekam.

Informasi-informasi yang sehat dan menyejukan hati, solutif, akan membangkitkan daya nalar yang tinggi, dan mengcounter isu-isu viral yang memprovokasi. Keinginan-keinginan jahat bisa dibendung, niat-niat serakah untuk menguasai, mendominasi sumber-sumber daya akan dapat dikendalikan.

Tatkala informasi yang mampu menginspirasi dan menjadi daya nalar yang waras, sadar akan merajut luka-luka batin menjadi suatu kekuatan nasionalisme. Cinta kebangsaan, cinta keamanan, kedamaian, dan tentu saja mampu menghalau ketololan-ketololan yang dihembuskan dalam ujaran-ujaran kebencian, keserakahan, kejahatan dan hal-hal lain yang sangat memalukan..[CDL29102016]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share