Ini Motif Ivan “Bomber” Gereja Santo Yosep Medan

TRANSINDONESIA.CO – Bom yang dibawanya dalam ransel meledak kecil, namun justru hanya melukai tubuhnya sendiri. Dia pun mengeluarkan senjata tajam dan mengarahkannya ke Pastor Albert S Pandiangan.

Pelaku Ivan Armadi Hasugian segera ditelusuri polisi. Apalagi aksi pemuda 18 tahun ini dilakukan di dalam Gereja Santo Yosep, Jalan Dr Mansyur No 75, Kota Medan, Sumatera Utara saat kebaktian berlangsung pukul 08.45 WIB.

“Jadi motifnya ada seseorang yang berusaha membunuh Pastor,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Pol Nur Falah di Medan, Minggu 28 Agustus 2016.

Pelaku IAH teror bom dalam Gereja Santo Yosep, Jalan Dr Mansyur No 75, Kota Medan, Minggu 28 Agustus 2016.[DON]
Pelaku IAH teror bom dalam Gereja Santo Yosep, Jalan Dr Mansyur No 75, Kota Medan, Minggu 28 Agustus 2016.[DON]
Pastor Albert S Pandiangan, korban terluka serangan teroris di Gereja Santo Yosep, Medan, Sumut. (Twitter/@GunRomli)

Usai berdialog dengan sejumlah saksi, Nur Falah menuturkan, Ivan berpura-pura masuk dan ikut kebaktian di gereja. Ketika Pastor Albert akan menyampaikan khotbah, Ivan berlari ke altar gereja.

“IAH berupaya melukai Pastor dengan pisau yang dibawanya, tetapi hanya terkena di bagian tangan. Pelaku juga membawa sebuah tas yang berisi benda yang diduga bom, tetapi tidak meledak. Tas tersebut hanya mengeluarkan api dan asap,” tutur Nur Falah.

Dia melanjutkan kronologi kejadian berikutnya, Ivan kemudian dikejar jemaat dan diamankan. Setelah itu, jemaat gereja menghubungi pihak kepolisian yang menurunkan tim penjinak bahan peledak dari Satuan Brimob Polda Sumut.

Pihak kepolisian masih terus mempelajari dan mendalami motif Ivan, sehingga berupaya menyerang pastor di gereja Katolik tersebut.

“Masih diselidiki, memang ada kabel, tetapi belum bisa dikonfirmasi, karena masih dalam penyelidikan,” Nur Falah memungkasi.[Ant/Don]

Share