33 Jamaah Haji Meninggal di Tanah Suci
TRANSINDONESIA.CO – Dua jamaah haji khusus meninggal dunia di Arab Saudi akibat penyakit gangguan pernafasan, dan hingga saat ini jumlah total jamaah Indonesia yang meninggal dunia karena sakit di Arab berjumlah 33 orang.
Dari data terbaru dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes), Ahad, dua jamaah itu bernama Yudha Arifin bin Kasah (55) dan Abdul Hamid bin Lapewa Palewa (53).
Yudha Arifin, pemegang paspor nomor A2368309 meninggal dunia pada 23 Agustus 2016 pukul 18.15 waktu Arab Saudi di pemondokan di Madinah.
Sedangkan Abdul Hamid, pemegang paspor nomor B2843082 meninggal dunia di rumah sakit Arab Saudi Mekkah pada Sabtu 27 Agustsu 2016 pukul 21.00 waktu Arab Saudi.
Selain dua jamaah haji khusus tersebut, dua jamaah haji reguler juga dilaporkan meninggal dunia.
Mereka adalah Awaluddin bin Abu Sahar Tanjung (58) asal kelompok terbang (kloter) 11 embarkasi Medan dan Kadiran bin Mulyadi Soekaryo (71) asal kloter 22 embarkasi Surabaya.
Awaluddin dilaporkan meninggal dunia pada Jumat 26 Agustus 2016 pada pukul 20.30 waktu Arab Saudi di Masjid Nabawi, Madinah akibat penyakit kardiovaskular.
Sementara itu Kadiran dilaporkan meninggal dunia pada Jumat 26 Agustus 2016 pada pukul 04.30 waktu Arab Saudi di rumah sakit Arab Saudi di Madinah akibat penyakit kardiovaskular.
Sebelumnya telah dilaporkan 29 jamaah meninggal dunia di Madinah yaitu Senen bin Dono Medjo (79) dari kloter 007 Embarkasi Surabaya, Siti Nurhayati binti Muhammad Saib (68) dari kloter 002 Embarkasi Aceh, Martina binti Sabri Hasan (47) kloter 006 Embarkasi Batam.
Khadijah Nur binti Imam Nurdin (66) kloter 004 Embarkasi Aceh, Sarjono bin Muhammad (60) kloter 006 Embarkasi Batam, Oom Eli Asik (66) dari kloter 003 Embarkasi Jakarta-Bekasi, dan Dijem Djoyo Kromo usia 53 tahun dari kloter 018 Embarkasi Solo.
Selanjutnya adalah Nazar Bakhtiar bin Batiar yang berusia 82 tahun dari kloter pertama Embarkasi Padang, Juani bin Mubin Ben yang berusia 61 tahun, jamaah dari kloter 006 Embarkasi Aceh, Asma binti Mian yang berusia 78 tahun.
Tasniah binti Duratim Dakem (73) jamaah dari kloter tiga Embarkasi Padang dan Jamaludin bin Badri Kar (58) jamaah dari kloter lima Embarkasi Palembang.
Kemudian Abdullah bin Umar Gamyah (68) dari kloter pertama Embarkasi Aceh, Rubiyah binti Mukiyat Muntari (71) dari kloter 20 Embarkasi Surabaya, Siti Maryam binti Ismail (60) dari kloter pertama Embarkasi Solo.
Muhammad Tahir bin Abdul Razak (68) dari kloter 11 Embarkasi Batam, Minawar bin Kasino Kamujo (76) dari kloter 15 Embarkasi Surabaya dan Din Azhari Nurina bin Sadid (73) dari kloter 5 Embarkasi Padang.
Mohammad Nasir bin Abdul Hamid (64) dari kloter 10 Embarkasi Batam, Noorsi Fatimah binti M Saleh Mardiwiyono (60) dari kloter 9 Embarkasi Balikpapan, Joko Pramono bin H Ali Pramono (41) dari kloter 26 Embarkasi Surabaya, Manih binti Siyan Muhammad (71) dari kloter 006 Embarkasi Jakarta Pondok Gede.
Selanjutnya Imam Rifai bin Ngali (60) dari embarkasi Palembang kloter 005, Suhaimi bin kadir Abdillah (62) dari embarkasi Medan kloter 005, Siti Maskanah binti Djumri (66) dari kloter Banjarmasin kloter 013, dan Zainabon binti Umar Muhammad (71) dari embarkasi Aceh kloter 008.
Kemudian Imam Rifai bin Ngali (60) dari kelompok terbang (kloter) 005 embarkasi Palembang, Siti Maskanah binti Djumri (66) dari kloter 013 embarkasi Banjarmasin, dan Zainabon binti Umar Muhammad (71) dari kloter 008 embarkasi Aceh.[Ant/Fen]