18 Korban Beberkan Kronologis Bentrokan Karo Ke Komnas HAM

TRANSINDONESIA.CO – Usai mengadakan pertemuan di Jambur Desa Lingga,  dan menjelaskan kepada warga maksud kedatangannya, Ketua Komisioner Sub Komisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Natalius Pigia didampinggi tiga staf nya melakukan penyelidikan tertutup kepada 18 warga yang menjadi korban kekerasan dugaan penganiayaan Polisi, di kantor Kepala Desa Lingga.

Pemeriksaan tersebut diiringi warga sekitar, yang sangat berharap akan keadilan diperjuangakan oleh Komnas HAM. Dengan menaruh harapan kepercayaan bila keadilan akan dituai pihak warga Desa Lingga.

Salah satu korban bentrok dan sempat dibawa Polisi ke Polres Karo, Karim Sinulingga, 63,  kepada Transindonesia.co, menuturkan saat peristiwa tersebut terjadi, dirinya baru pulang dari ladang. Saat memasuki Desa Lingga, mobil yang dikendarainya dipecahkan kacanya oleh segrombolan penyerang bersama dengan Polisi. Sambil berteriak mereka mengatakan kalau saya adalah Service Ginting. ‘Dia Service Ginting’ dan langsung membabi buta mereka menyerang saya. Hingga saya mengalami luka – luka.

Ketua Komisioner Sub Komisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Natalius Pigia di Jambur Desa Lingga saat menemui korban bentrok dan warga Rabu (3/8/2016).[Bay]
Ketua Komisioner Sub Komisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Natalius Pigia di Jambur Desa Lingga saat menemui korban bentrok dan warga Rabu (3/8/2016).[Bay]
“Kamipun ada lima orang yang tidak tau sebab dibawa langsung ke Polres. Setelah kami dibawa, rupanya warga yang tidak terima kami dibawa langsung melakukan aksi perlawanan terhadap pihak Polisi dengan cara menyerang Polres,”kata Karim mengenang kejadian tersebut.

Karim mengatakan, setelah kami diperiksa akhirnya kami dibolehkan pulang, dan kami mendengar kabar kalau ada yang tewas. Sampai saat ini rasa trauma masih saya alami. Atas ketakutan yang mendalam, terkait main hakim sendiri yang dilakukan Polisi.[Bay/Don]

Share
Leave a comment