DBD Serang Ratusan Warga Karo
TRANSINDONESIA.CO – Selama per triwulan tahun 2016, ratusan jiwa penduduk Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), terjangkit demam berdarah dengue (DBD).
“Penyakit demam berdarah ditularkan dari gigitan nyamuk aedes aegyti yang menyerang manusia terutama pada siang hari. Gigitan nyamuk tersebut mengakibatkan turunnya daya tahan tubuh manusia. Gejala DBD sendiri dirasakan bermula dengan rasa panas (demam), sakit kepala tiada henti hingga lemas, dan bisa mengalami ketidak sadaran diri (pingsan) yang sangat fatal mengakibatkan kematian,” kata pemilik Klinik Bersama Jalan Kotacane Kabanjahe, Pribadi Ejon Sembiring S.Kep Ns.
Ejon mengatakan, terhitung dari awal Januari hingga sampai saat ini sekitar 80 jiwa sudah kita rawat di klinik kita ini. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Hingga sampai saat ini hanya ada lima pasien yangbkita rawat inap.
Untuk wilayah Karo sendiri yang rawan penyakit DBD seperti warga Desa Kabantua Kec. Munte. Desa Kacinambun Kec. Tigapanah, Berastagi serta di luar Karo seperti Desa Paribuan Saribudolok Kab. Simalungun dan ada juga yang berasal dari Medan.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Karo Arie Onansis mengatakan, data yang kita terima baik dari RSU dan Klinik yang tersebar di 17 Kecamatan 101 pasien yang terkenak penyakit DBD terhitung sampai bulan Maret. Hingga sampai saat ini pengendalian pemusnahan nyamuk aedes aegyti secara tidak spontan dalam pembasmiannya dengan cara melakukan foging sudah kita lakukan dan akan dijalankan seperti Kabanjahe, Juhar, Barusjahe, Munte, Tigapanah dan Simpang Empat.
“Foging merupakan pemusnahan tidak efektif. Mengingat bisa menebarka pencemaran dari asap tersebut, serta nyamuk yang mati hanya yang dewasa saja karena terbang. Sementara bibit nyamuk itu sendiri tidak bisa mati. Yang lebih efektif dalam pembasmian nyamuk demam berdarah hanya dengan melakukan menguras, menimbun dan membersihkan (3M) serta plus. Jadi kita minta kesadaran masyarakat agar membersihkan rumah dan lingkungannya,” katanya.[Don]