800 Prajurit TNI Diberangkat ke Darfur-Sudan

TRANSINDONESIA.CO – Sebanyak 800 Prajurit TNI Satuan Tugas Batalyon Komposit (Satgas Yon Komposit) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXV-B/Unamid (United Nations Mission In Darfur) yang akan bertugas sebagai Pasukan Pemeliharaan Perdamaian Misi PBB di Darfur-Sudan, Afrika Utara, diberangkatkan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam upacara militer, bertempat di Plaza Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu sore (23/3/2016).

800 Prajurit Pasukan Perdamaian yang akan bertugas di Darfur-Sudan tersebut, dipimpin oleh Letkol Inf Singgih Pambudi Arinto, S.I.P sebagai Komandan Satgas, yang sehari-hari menjabat sebagai Dandim 0907/Tarakan, Kodam VI/Mulawarman, Kalimantan Timur.

Batalyon Komposit Konga XXXV-B/Unamid merupakan misi Satgas TNI kedua yang dipersiapkan untuk menjadi Pasukan Perdamaian PBB di Darfur-Sudan, Afrika Utara dan akan melaksanakan tugas selama satu tahun untuk menggantikan Satgas Yon Komposit Konga XXXV-A/Unamid. Sementara itu, kendaraan taktis yang dilibatkan dalam mendukung kegiatan Satgas di Darfur, terdiri dari : 24 Panser Anoa, 30 Truk dan 34 Jeep.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memeriksa pasukan sebelum diberangkatkan ke Darfur-Sudan.[Ist]
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memeriksa pasukan sebelum diberangkatkan ke Darfur-Sudan.[Ist]
Satgas Yon Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid akan melaksanakan mandat pemeliharaan perdamaian berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1769 tahun 2007. Dalam pelaksanaan tugasnya, Satgas Yon Komposit akan ditempatkan pada dua UN Camp, yaitu Markas Batalyon beserta Kompi Bantuan dan 3 Kompi Senapan yang berada di Supercamp Secwest Unamid di El Geneina dan 1 Kompi Senapan Berdiri Sendiri berada di Masteri Camp dengan jarak lebih kurang 70 km dari Supercamp El Geneina.

Panglima TNI dalam pengarahannya mengatakan bahwa, dipundak kirimu adalah Merah Putih yang selalu kamu lihat dimanapun kamu bertugas, sikap dan tingkah lakumu membawa nama Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tentunya TNI. “Satu saja kesalahan yang kamu buat akan mencoreng nama negara, mencoreng nama TNI dan mencoreng nama Angkatan,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Oleh karena itu, saya perintahkan kepada Komandan, kalau ada indikasi anggotamu akan berbuat kesalahan, diingatkan. Kalau berbuat kesalahan sekecil apapun kembalikan sebelum dia melakukan kesalahan-kesalahan yang lebih besar, karena kesalahan yang besar berawal dari kesalahan kecil. “Buatkan ketentuan protap, karena selama ini semua yang dikirimkan tidak ada yang tidak terbaik, pasti terbaik, di PBB pun terbaik,” kata Panglima TNI.

Mengakhiri pengarahannya Panglima TNI menyampaikan, penentuan pasukan yang berangkat untuk satuan tugas adalah dipilih dari satuan-satuan yang berhasil dalam melaksanakan tugas operasi dan dilengkapi dengan prajurit-prajurit pilihan, terbaik di angkatan masing-masing, sehingga Indonesia hanya mengirimkan satuan yang tergabung dari prajurit-prajurit pilihan yang terbaik. “Kalian semua adalah prajurit-prajurit terbaik yang disiapkan, dilatih, dilengkapi dan diberi pengetahuan untuk melaksankan tugas misi internasional PBB,” ucap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.[Saf]

Share