Selebritis Desak Pemimpin Dunia Berjuang untuk Anak dan Perempuan
TRANSINDONESIA.CO – Sejumlah pesohor papan atas, termasuk Oprah Winfrey, Mary J. Blige, Charlize Theron dan Meryl Streep, telah menandatangani surat terbuka yang mendesak para pemimpin dunia untuk berjuang bagi persamaan gender di muka bumi.
Surat yang dirilis akhir pekan lalu itu menyatakan bahwa sekitar 62 juta anak-anak perempuan di seluruh dunia tidak mendapatkan hak atas pendidikan, 500 juta perempuan dewasa tidak dapat membaca dan 155 negara memiliki undang-undang yang mendiskriminasikan perempuan.
“Tidak ada tempat di dunia ini di mana perempuan memiliki kesempatan yang sama seperti laki-laki. Tidak ada,” menurut pernyataan dalam surat tersebut. “Perjuangan untuk persamaan gender adalah global.”
Para penandatangan juga termasuk Tina Fey, Robert Redford, Shonda Rhimes, Ashley Judd, Amy Poehler, Colin Farrell, Danai Gurira, Connie Britton, Elton John, Patricia Arquette, Muhammed Ali, Sheryl Sandberg dan Sean Parker. Seruan ini diorganisir oleh ONE Campaign, yang turut didirikan penyanyi rock Irlandia Bono untuk mengakhiri kemiskinan dan penyakit ekstrem.
“Kita masih hidup dalam periode dimana orang-orang paling miskin dan menderita di dunia, tanpa perlu dipertanyakan lagi, adalah perempuan dan anak-anak perempuan,” ujar Gurira, penulis skenario teater Broadway “Eclipsed,” dalam sebuah wawancara. “Cahaya dan potensi perempuan dan anak-anak perempuan di dunia saat ini terhalang.”
Surat itu keluar dua hari sebelum Hari Perempuan Internasional tanggal 8 Maret. Terdapat juga desakan untuk para pemimpin agar membantu anak-anak perempuan dan perempuan dewasa melawan HIV dan malnutrisi, serta mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan.
Gurira, yang juga bermain sebagai pembunuh zombie bersenjatakan pedang dalam serial “The Walking Dead,” telah lama menjadi aktivis hak perempuan dan akan datang ke Capitol Hill untuk bertemu para anggota Kongres hari Selasa ini.
“Cukup sudah. Kita harus menutup kesenjangan ini, dan kita harus membuat upaya bersama yang fokus dan hal itu memerlukan seruan langsung ke para pemimpin global yang memiliki kekuasaan untuk membuat perubahan,” ujar Gurira.
Terlampir bersama surat itu adalah laporan berjudul “Kemiskinan adalah Seksis 2016” yang menyebutkan: “Di terlalu banyak negara, lahir sebagai orang miskin dan perempuan berarti hukuman seumur hidup berupa ketidaksetaraan, penindasan dan kemiskinan — dan dalam banyak kasus juga merupakan hukuman mati.”
Tahun lalu, aktris Meryl Streep dan penyanyi Beyonce dan Lady Gaga menandatangani sebuah surat terbuka yang mengatakan pemberdayaan perempuan merupakan kunci melawan ketidaksetaraan dan kemiskinan di dunia.[Voa/Nov]