Birokrasi Copy Paste
TRANSINDONESIA.CO – Copy paste cara menjiplak dan menunjukan tiadanya kreasi dan inovasi. Jiplak menjiplak ini menunjukkan ketidak mampuan dan ketidak percayaan berpikir untuk menemukan dan membuat yang baru.
Di era digital sekarang ini cara-cara copy paste memang cara paling mudah dan tidak usah berpikir, merubah nama, tanggal, tempat dan lainnya pembenar kalau sudah bekerja dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kebiasaan copy paste membuat malas dan enggan berpikir, ketakutan, tidak percaya diri melumpuhkan nalar dan akal sehat birokrasi. Atau sanking takutnya selalu mencari yang sudah ada untuk menjadi tameng dan pembenar.
Pada birokrasi yang copy paste ciri-cirinya antara lain:
- Selalu mengandalkan apa yang sudah dikerjakan orang asing yang dikemas sebagai referensi dan bench marking.
- Tidak memahami filosofis sehingga membuat asal buat tidak dilandasi rasionalisasi dan akal sehat, sehingga apa yang dibuat adalah sesuai pesanan dan sekedar mengabiskan anggaran.
- Tidak ada hal baru, pengulangan dan bahkan kontra produktif dengan tujuan besar birokrasi.
- Mengerjakan asal, tidak profesional sekedar menghabiskan anggaran.
Masih banyak hal lain yang menjadi ciri khas copy paste birokrasi yang menjadi apatis, tidak profesional dan kecenderungan tidak rasional.
Apa yang dilakukan tanpa visi, yang jelas pendekatannya adalah secara personal yang membuat birokrasi semakin jauh dari marwahnya. Apa yang semestinya menjadi kewajiban birokrasi melayani publik dengan prima, malah menjungkir balikan pelayanan publik menjadi alat kepentingan pribadi atau kelompok.(CDL-22012016)
Penulis: Chryshnanda Dwilaksana