Polda Metro Tembak Mati Begal Sadis Bekasi

TRANSINDONESIA.CO  – Tim Opsnal Unit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menembak mati Sulaiman alias Lam (29), begal sadis yang menewaskan Ny Veronika (42) di Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, dengan tembakan senjata api. Dari tersangka, polisi menyita sepucuk senjata api rakitan.

“Tersangka menggunakan senjata api rakitan jenis revolver, tapi pelurunya ini kaliber 39, jadi beda dengan senjata api revolver yang biasanya. Dengan senjata inilah tersangka menembak ibu Veronika hingga tewas,” jelas Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Selain pistol, polisi juga menyita 8 butir peluru kaliber 39 dari tersangka, juga senjata tajam dan sejumlah kunci letter T untuk melakukan pencurian motor. “Tersangka juga menyimpan motor hasil kejahatan saat ditangkap di Kalijodo, Jakarta Utara,” imbuh Krishna.

Ilustrasi
Ilustrasi

Sementara itu, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso menjelaskan, tersangka awalnya ditangkap tim yang dipimpin Kanit V Kompol Handik Zusen di Kalijodo, Jakarta Utara, dini hari tadi.

“Dari hasil penyelidikan, kami mengidentifikasi pelaku hingga akhirnya kami tangkap di Kalijodo setelah mereka kabur selama 1 tahun lebih,” jelasnya.

Eko menambahkan, Leman Cs melakukan aksi begal sadis di beberapa lokasi dengan komposisi pelaku yang berlainan. Aksinya di Rawalumbu, Kota Bekasi pada 8 April 2014 silam dilakukan bersama tersangka Abdullah Abas alias Fatkay dan Abdul Fatah (DPO).

“Tersangka juga melakukan curanmor di Pedurenan, Karet Kuningan, Setiabudi, Jaksel pada tanggal 14 Desember 2015 kemarin,” imbuhnya.

Leman Cs juga pernah merampas motor milik warga Jl Bintaro Mulia, Jaksel pada tanggal 18 April 2015.

Sementara itu, Kompol Handik Zusen menjelaskan, selain Leman, polisi juga menangkap tersangka Abdullah Abas alias Fatkay di lokasi yang sama. Kedua tersangka kemudian displit untuk dilalukan pengembangan.

“Pada saat itu, tersangka Leman dibawa ke Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, untuk dikembangkan ke tersangka lain karena saat itu tersangka menyebut bahwa ada temannya tersangka Abdul Fatah di Cikupa. Kami juga sempat dibawa muter-muter oleh tersangka,” jelas Handik.

Sesampainya di sebuah tempat di Cikupa, pada saat berjalan kaki, tersangka mencoba melarikan diri hingga akhirnya polisi menembak kakinya. Namun, setelah tertembak di kaki tersangka justru melakukan perlawanan.

“Tersangka melawan anggota dan mencoba merebut senjata api salah satu anggota sehingga diberikan tembakan terukur yang akhirnya tersangka meninggal dunia,” papar Handik.

Sementara itu, Muslimin (49), suami Veronika yang datang ke RS Polri, berterimakasih kepada tim yang berhasil menangkap dua pelaku.

Pada dini hari itu, Muslimin tengah solat tahajud kemudian dikagetkan oleh suara di depan rumahnya. Ia kemudian keluar pintu, lalu menegur dua pria saat itu untuk menanyakan apa maksud kedatangan keduanya itu.

“Yang satu langsung lari begitu lihat saya, yang satu lagi jalan mundur lima langkah lalu melepaskan tembakan beberapa kali,” ujar Muslimin.

Tanpa dia ketahui, istrinya ternyata ada di belakangnya. Peluru yang ditembakan oleh pelaku menyerempet leher kanan Muslimin, lalu menembus leher istrinya hingga tewas.

Ia pun mengucapkan terimakasih kepada polisi dan terus bersyukur pada Allah SWT karena pelaku berhasil ditangkap. Muslimin mengaku dirinya sempat punya firasat beberapa minggu sebelum kejadian, namun toh takdir berkata lain.

“Firasat sudah sering, minggu sebelumnya saya kunci jendela takut-takut ada maling. Saya juga sempat berpikir, kalau maling mau nembak takut kena pintu soalnya anak saya suka tidur di depan pintu,” tutur Muslimin.(Min/Idham)

Share