AirAsia Foundation Partisipasi Negara ASEAN Kewirausahaan Sosial

Panel dan moderator dalam Praktek Bisnis yang Inklusif pada acara Destination: Good-Asean Social Enterprise 2015 di Kuala Lumpur, Sabtu (7/11/2015).
Panel dan moderator dalam Praktek Bisnis yang Inklusif pada acara Destination: Good-Asean Social Enterprise 2015 di Kuala Lumpur, Sabtu (7/11/2015).

TRANSINDONESIA.CO – AirAsia Foundation rayakan komunitas ekonomi Asean melalui partisipasi negara-negara Asean dalam acara ‘Destination: Good – Asean Social Enterprise 2015′ di Kuala Lumpur, Sabtu (7/11/2015).

Acara yang merupakan untuk umum pertama kali dihelat oleh yayasan ini, diselenggarakan melalui kerjasama dengan Think City dan MaGIC Social Entrepreneurship, Destination Good juga menandai penetapan Malaysia sebagai Ketua Asean untuk keempat kalinya dalam sejarah asosiasi tingkat regional ini.

Dalam kesempatan tersebut, AirAsia Foundation juga mengumumkan bahwa yayasan ini adalah yayasan korporasi pertama yang terakreditasi sebagai Asean Civil Society Organisation, efektif bulan Mei 2015.

Akreditasi ini membuka jalan bagi AirAsia Foundation untuk turut berperan dalam usaha mempromosikan, memperkuat dan membantu asosiasi ini dalam mencapai target dan obyektif komunitas Asean.

Hari pertama acara dimulai dengan konferensi yang terdiri dari dua panel diskusi mengenai masa depan kewirausahaan di Asean dan bagaimana bisnis serta kewirausahaan sosial dapat saling melengkapi guna menjadikan Asean lebih bernilai, memiliki daya tahan dan keistimewaan.

Panel pembuka dibintangi oleh tokoh-tokoh pembawa perubahan di Asean termasuk AirAsia Group CEO Tony Fernandes, Eu Yan Sang International Group CEO Richard Eu dari Singapura, Sintesa Group CEO Shinta Kamdani dari Indonesia dan Premier Group Chairman dan CEO Vichien Phonsathorn dari Thailand.

“Hari ini sangat istimewa bagi AirAsia dan kami merasa terhormat mendapat dukungan dari pemimpin-pemimpin luar biasa yang juga sangat peduli terhadap masa depan Asean. Kewirausahaan sosial Asean adalah bagian dari masa depan Asean, karena mampu menjawab tantangan-tantangan dalam bidang sosial dan lingkungan secara berkelanjutan. Sebagai pemimpin-pemimpin perusahaan, kami memainkan peran penting dalam membantu mewujudkan lingkungan yang mendukung mereka untuk berkembang,” kata Tony Fernandes.

Panel kedua terdiri dari perusahaan-perusahaan inkubator di bidang wirausaha sosial dari negara-negara Asean, dan membahas prestasi perusahaan Asean serta kemungkinan untuk berkolaborasi dalam mendorong pertumbuhan ekosistem kewirausahaan sosial di Asean.

Pada sesi kedua acara, Social Enterprise Marketplace dibuka dengan menampilkan lebih dari 30 wirausaha sosial di Asean.

Mereka menjawab berbagai tujuan sosial, mulai dari bidang seni hingga pelestarian warisan budaya, juga kesejahteraan hewan hingga pelestarian lingkungan. Peserta acara diundang untuk berinteraksi dengan wirausahawan sosial dan membeli produk serta jasa dalam rangka mendukung program mereka.

Pitch Session yang diadakan oleh enam wirausaha sosial didukung oleh MaGIC Social Entrepreneurship juga berlangsung pada saat yang bersamaan.

Adapun hal-hal yang menjadi sorotan pada Marketplace antara lain adalah perusahaan pemenang berbagai penghargaan Rags2Riches, Inc dari Filipina; Selaka Kotagede, grup label pengrajin perak tradisional dari Yogyakarta; Silent Teddies Bakery dari Malaysia dan A.N.D dari Kamboja dengan pastel ikat unik mereka yang lahir melalui kolaborasi antara desainer dan pengrajin penyandang disabilitas.

“Hari ini, upaya kami bersama dalam mendukung pertumbuhan kewirausahaan sosial di Asean telah disatukan. Dukungan AirAsia Foundation untuk sektor ini tidak terbatas pada pemberian dana bantuan, tapi juga dengan menghubungkan para wirausaha sosial sehingga mereka dapat saling berbagi ilmu dan pengalaman. Kami berterima kasih kepada mitra dan sponsor kami yang mendukung terwujudnya acara ini,” kata Yap Mun Ching, Direktur Eksekutif AirAsia Foundation.

Yap menambahkan bahwa wirausahawan sosial Asean yang diselenggarakan oleh AirAsia Foundation di Kuala Lumpur akan dilanjutkan dengan lokakarya tertutup mulai dari 8 hingga 9 November 2015.

Lokakarya ini dirancang khusus oleh AirAsia Foundation dengan tujuan menyediakan perangkat dan ide-ide bagi para wirausahawan Asean untuk mengembangkan usaha mereka. Konten untuk lokakarya ini disediakan oleh para ahli di bidangnya dan mitra bisnis AirAsia Group yaitu, Badan Warisan Malaysia, Arts-Ed (MY), Creative Move (TH), Nosigner (JP), Liter of Light (PH), Mae Fah Luang Foundation under Royal Patronage, Google, PricewaterhouseCoopers, StartSomeGood.com, National University of Singapore’s Saw Swee Hock School of Public Health, Opendream (Thailand) dan Zalora.(Syaf)

Share
Leave a comment