Artis AA Bertarif Rp200 Juta Pernah Melayani Tamunya di Boston

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu Hadiningrat bersama Kasatreskrim AKBP Audie Latuheru menunjukkan barang bukti saat rilis di Mapolres Metro Jakarta Selatan.(Dam)
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu Hadiningrat bersama Kasatreskrim AKBP Audie Latuheru menunjukkan barang bukti saat rilis di Mapolres Metro Jakarta Selatan.(Dam)

TRANSINDONESIA.CO – Artis berinisial AA yang juga diduga sebagai pelaku prostitusi online itu ditangkap pada Sabtu (9/5/2015) dinihari dengan tariff mencapai rausan juta kerap melayani tamunya sampai ke Boston, Amerika Serikat, Thailand dan Malaysia .

“Iya betul, AA ditangkap di salah satu hotel berbintang di Jakarta Selatan. Sekira pukul 21:00 WIB malam kita tangkap,” kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat di Mapolres Jakarta Selatan, Minggu (10/5/2015).

Menurut Wahyu, selain menangkap artis AA yang diketauhi dan tersebar didunia maya sebagai artis yang bernama Amel Alvi polisi juga membekuk seorang mucikari prostitusi online berinisial RA yang menawarkan AA melalui aplikasi Blackberry Mesenger (BBM).

“Modusnya, dia nawarin atau menjual dirinya melalui BBM.Artis yang juga model berinisial AA ditangkap saat diduga akan melayani seorang pria ‘hidung belang’ di sebuah hotel bintang lima di kawasan Jakarta Selatan,” kata Wahyu.

Dikatakan Wahyu, artis AA asal Sukabumi, Jawa Barat, kelahiran 28 Juli 1992 itu ditangkap bersama seorang mucikari yang kabarnya menghargai AA hingga Rp80 juta kepada para pelanggannya. Tak hanya melayani kebutuhan seks di dalam negeri, mucikari yang ditangkap bersama artis AA ternyata juga menyajikan jasa prostitusi bagi pelangganya yang ingin membawa perempuan ke luar negeri untuk ‘bercumbu’, seperti ke Boston, Ameriksa Serikat, dan Thailand.

“Ini juga melayani kalau ada tamu yang ke luar negeri, seperti Boston, Amerika, Thailand dan negara lain. Selain dalam negeri seperti di Bali dan lain-lain,” tambah Wahyu.

Lebih lanjut Wahyu menyatakan, pelanggan yang menggunakan jasa RA ini bermacam-macam profesi. Namun, kuat dugaan mereka berasal dari kalangan dengan ekonomi atas karena tarif yang dipasangnya berada di kisaran Rp80 juta hingga Rp200 juta.

“Pelanggan dari berbagai macam kalangan, tapi untuk siapa-siapanya, kita tidak bisa sampaikan,” ungkap Wahyu.

Menurut Wahyu, RA ini tidak memiliki pekerjaan yang tetap karena profesi yang dijalankannya ini saja sudah membuat RA sibuk. Pasalnya, RA sudah memasarkan hingga lebih dari 200 perempuan yang ia tawarkan ke para lelaki ‘hidung belang’ yang memiliki uang berlimpah.

“Kalau dilihat dari profesi, pekerjaan tidak ada. Karena memang melakukan pekerjaan ini saja sudah sibuk, karena pesanannya dalam sehari sudah berapa, karena dia harus atur itu,” katanya.

Sedangkan modus yang dilakukan RA memasarkan para perempuan yang ia jajakan kepada pelanggan-pelangganya? Cara pemasaran itu, lanjut Wahyu menyatakan, ternyata tidak melalui situs online ataupun media-media sosial seperti yang akhir-akhir ini marak terjadi.

“Tetap menggunakan alat elektronik yakni melalui BBM, WhatsApp, tapi kalau secara bikin situs dia tidak,” katanya.(nic)

 

Share
Leave a comment