Nglaras Sinambi Leyeh-Leyeh

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Kenikmatan dan kedamaian adalah tatkala bisa menikmati suasana, dan ada rasa aman nyaman tentram dan damai. Bagi orang Jawa sering dikatakan “nglaras”, dan “leyeh-leyeh”, maknanya adalah, ada waaktu, tempat dan kesempatan melepas kelelahan, kepenat dan kesesakan hidup. Nglaras karena bisa menikmati apa yang menjadi kebutuihan bagi jasmani dan rohani yang terpenuhi.

Bagi aparat eksekutif, legislatif dan yudikatif mampu menciptakan suasana dimana rakyat bisa menikmati hidup (leyeh-leyeh dan nglaras) semestinya menjadi bagian dari prestasi dalam memberikan pelayanan kemanusiaan.

Ada tempat, waktu, dan kesempatan leyeh-leyeh dan nglaras bukaanlah suatu kemalasan, tetapi solusi melepas kepenatan, stres dan membuat orang bisa menikmati dan mengapresiasi suasana,dan seni.

Para pemimpim/pejabat/aparat lainya dengan kebijakan politik mencerminkan adanya pemahaman akan manusia dan seni dalam memanusiakan manusia. Mewujudkan manusia yang meningkatkan kualitas hidup, perlu menata secara infrastruktur, waktu dan kesempatan pada ruang-ruang publik yang nyaman dan asri.

Sedih tatkala melihat ruang publik dan pelayanan publik terkesan dikerjakan sekenanya dan semaunya dengan berbagaai dalih yang tidak ada anggaran, tidak ada SDM, tidak ada ini dan itu.

Sebenarnya adalah, tidak adanya kepedulian dan kepekaanya dan political will, sama sekali tidak mempedulikan atau bahkan mengabaikanya.

Parahnya lagi, pelayanan publik menjadi lahan rebutan dan dijadikan posisi yang strategis dengan istilah jabatan basah.

Membangun infrastruktur dan system pelayanan prima sehingga suasana aman, nyaman, tenteram, asri merupakan obat stres sosial.

Membangun taman-taman kota, tempat duduk bagi warga publik, suasana pelayanan prima sehingga rakyat dapat hidup sehat, tenang, hati nyaman, lingkungn bersih dan asri menjadi kebanggaan kita semua.

Hidup rakyat sudah berat,sarat dengan masalah, penat, banyak tekanan yang menimbulkan stres. Mungkinkah mimpi rakyat bisa menikmati hidup (nglaras sinambi leyeh-leyeh) dapat terwujud? Pasti bisa jika ada kemauan, kepekaan dan kepedulian kepada rakyat.(CDL-Jkt040415)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share