Tim Jaguar Polresta Depok Tangkap Tiga Remaja Begal

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono bersama Kapolresta Depok Kombes Ahmad Subarkah menyita senjata tajam jenis pisau belati dari razia cipta kondisi di Jalan Margonda, depan BSI Depok, Rabu (25/2/2015) malam hingga Kamis (26/2/2015) pagi.(Saf)
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono bersama Kapolresta Depok Kombes Ahmad Subarkah menyita senjata tajam jenis pisau belati dari razia cipta kondisi di Jalan Margonda, depan BSI Depok, Rabu (25/2/2015) malam hingga Kamis (26/2/2015) pagi.(Saf)

TRANSINDONESIA.CO – Tim Jaguar Polresta Depok berhasil meringkus tiga orang pelaku terduga para komplotan perampok sepeda motor (begal) dalam kegiatan patroli rutin pada Kamis (5/3/2015).

Menurut Komandan Tim Jaguar Polresta Depok, Ipda Winam Agus, tim berhasil meringkus tiga orang pelaku dan berhasil mengamankan satu buah senjata tajam berupa clurit dan satu buah sepeda motor Mio berpelat nomber B 6747 ZET di Jalan Raya Citayam Depok, sekira pukul 01.30 WIB.

Kini ketiga pelaku bernama Abdul Karim, 18 tahun, Bahri, 19 tahun, dan Tarsono, 21 tahun, masih diperiksa di Mapolresta Depok.

Ipda Winam Agus mengatakan pada saat Tim Jaguar melakukan patroli rutin mereka mendapatkan laporan dari Bidak Depok, ada satu orang diduga akan melakukan tindakan kejahatan.

“Awalnya, kami menerima laporan dari Bikers Depok (Bidak) ada orang mencurigakan yang membawa senjata tajam. Terus kami langsung ke lokasi dan meringkusnya,” kata Ipda Winam Agus.

Menurut Ipda Winam Agus, pada saat itu salah satu pelaku kedapatan membawa senjata tajam clurit. Yang dua orang lainnya, awalnya mengaku sebagai korban. Namun setelah ditanya mendalam, ternyata mereka masih satu kelompok.

Ipda Winam Agus menambahkan, motor terduga pelaku komplotan begal tersebut berpelat nomor ganda. Ipda Winam menduga kasus ini menjurus ke arah tindak pencurian disertai perampasan alias begal.

Soal pemilik senjata, menurut kesaksian terduga pelaku Tarsono, senjata tajam clurit itu milik salah seorang teman karibnya yang bernama Ebonk, pelajar SMK Swasta di Depok, yang digunakan untuk tawuran.

“Clurit itu biasa disimpan di rumah saya. Tujuan saya mengeluarkan clurit untuk jaga-jaga, kalo tongkrongan serong mau nyerang,” kata Ipda Winam menirukan pengakuan Tarsono.

Sedangkan pengakuan kedua terduga pelaku lainnya, Abdul Karim dan Bahri, mengaku awalnya mereka berdua diajak Tarsono untuk jalan-jalan dan senjata tajam itu mau disimpan di rumah Tarsono, sekalian buat jaga-jaga.(saf)

Share