Ini Manusia Pertama yang Menangkap Bayangan Bulan

Louis Daguerre, orang pertama yang mengabadikan Bulan.(wkp)
Louis Daguerre, orang pertama yang mengabadikan Bulan.(wkp)

TRANSINDONESIA.CO – Sejak dahulu kala, kepala manusia mendongak ke angkasa. Terutama pada musim dingin di belahan bumi utara, tatkala malam berlangsung lebih lama dari siang hari. Objek bulat yang menerangi langit yang gelap pekat menarik perhatian dan menyandera imaji: Bulan.

Monumen dan kuil didirikan untuk menghormati bahkan memuja Dewi Bulan. Peta-peta kuno dibuat untuk menggambarkan pergerakannya. Legenda dan kepercayaan menggantungkan keyakinan pada perubahan wajahnya — untuk meramal tentang kehidupan juga kematian.

Meski punya arti penting, gambar Bulan baru diambil lebih dari satu dekade sejak penemu Prancis Joseph Nicéphore Niépcethe mengambil foto pertama dalam sejarah pada 1826 — berupa gambar kabur atap rumah yang diambil dari jendela tempat tinggalnya di Burgundy.

Louis Daguerre, penemu proses fotografi Daguerreotype yang dikembangkan dari temuan Niépce, juga tak langsung tertarik mengabadikan Bulan.

Pada 1838, 176 tahun lalu, seniman sekaligus ahli kimia Prancis itu mengabadikan potret hitam putih dari sebuah kota di masa lalu yang sepi, nyaris kosong, dan terasa aneh, dengan jejak goresan dari proses fotografi yang primitif.

Namun, lihat ke pojok kiri bawah, di sana ada seorang pria yang mengangkat satu kakinya, sepertinya ia sedang menyemir sepatunya. Tukang semir juga ada di sana, meski keberadaannya sulit diidentifikasi. Foto itu adalah yang pertama yang menampilkan figur manusia.

“Pemandangan dalam foto tersebut adalah Boulevard du Temple, yang kini menjadi area modis yang penuh toko-toko, kafe, juga teater,” demikian Liputan6.com kutip dari CNN.

Baru setahun kemudian, pada malam yang dingin, 2 Januari 1839, Louis Daguerre menatap langit dan mengabadikan penampakan bulan sabit. Ia mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai orang pertama yang mengabadikan penampakan satelit bumi itu.

Namun, bukti sejarah itu musnah. Pada 8 Maret 1839, laboratorium miliknya luluh lantak akibat kobaran api.

Dikutip dari situs Time, foto Bulan tertua yang selamat adalah hasil jepretan ahli kimia sekaligus sejarawan Inggris,  John William Draper yang pertama berhasil mengambil foto Bulan secara detail pada 1840.

Selain manusia pertama yang mengabadikan penampakan Bulan, tanggal 2 Januari juga diwarnai sejumlah peristiwa penting. Pada 1942, Kota Manila di Filipina dan pangkalan Angkatan Alaut AS di Cavite jatuh ke tangan Jepang.

Sementara, pada 1963, Viet Cong menembak jatuh 5 helikopter AS di Delta Mekong. Ada 30 tentara Amerika yang dilaporkan tewas. 10 Tahun kemudian, pada tanggal yang sama, AS mengakui tanpa sengaja telah mengebom RS Hanoi.

Lalu, pada 2 Januari 1955, Presiden Panama José Antonio Remón Cantera tewas dibunuh.(sis)

Share
Leave a comment