TRANSINDONESIA.CO – Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara, masih menunjukkan aktivitas yang tinggi. Kemarin sore, sekitar pukul 17.30 WIT, gunung itu kembali meletus. Letusan itu menyemburkan abu vulkanik setinggi 100 meter dan menyebar ke sejumlah wilayah di kota Ternate.
Letusan ini menyebabkan penutupan Bandara Sultan Baabullah yang telah dilakukan sejak 19 Desember lalu, kembali diperpanjang hingga 29 Desember mendatang.
“Terkait dampak abu vulkanik dari erupsi Gunung Gamalama di Ternate, telah diterbitkan Notice to Airman (Notam) nomor C0741/14 bandara Sultan Baabullah, Ternate, masih dinyatakan ditutup (Closed due to Gamalama VA Eruption over The Field) terhitung mulai tanggal 23 Desember pukul 00.19 UTC atau pukul 07.19 WIB sampai 29 Desember 2014 pukul 06.59 WIB,” terang Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan, JA Barata dalam pernyataan tertulis, kepada pers, Selasa (23/12/2014).
Dikatakan Barata, telah diterbitkan pula Ashtam (Notam tentang abu vulkanik) nomor 0620/14 tertanggal 23 Desember 2014 pukul 23.20 UTC atau pukul 06.20 WIB di titik koordinat N0048 dan E12720 dengan kekuatan pergerakan angin mencapai 10 knot dengan ketinggian abu vulkanik masih mencapai 9.000 kaki dengan pergerakan arah angin menuju arah barat daya.
Dampak abu vulkanik tersebut hingga sementara ini tidak mempengaruhi rute penerbangan baik untuk area domestik maupun internasional.
Ashtam diperuntukkan bagi maskapai penerbangan, bandara hingga pilot dan pihak yang berkepentingan di dunia penerbangan. Ashtam merupakan peringatan untuk menghindari rute-rute penerbangan yang terdampak abu vulkanik.
Letusan Gunung Gamalama pada Senin sore disertai hembusan abu 100 meter dengan angin ke arah timur, tenggara dan selatan. Erupsi gunung mulai terjadi pada Kamis (18/12) malam sekitar pukul 22.00 WIT.(pi/kum)