Mudah Ditebak, Pendesak Munas Golkar Adalah Pemburu Kursi Menteri

 Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo.(dok)
Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Kader Partai Golkar yang mendesak pelaksanaan munas pada Oktober 2014 lantaran ingin mendapat posisi menteri. Demikian ditegaskan Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menyusul banyaknya dorongan di internal partainya agar segera menyelenggarakan munas.

“Sah-sah saja jika ada yang mengatakan munas tidak diselenggarakan pada September atau Oktober 2014, maka kepengurusan DPP ilegal. Namun tidak bisa disalahkan pula jika ada yg menilai bahwa yang mendesak munas sebelum Oktober 2014 adalah pemburu jabatan untuk dapat kursi menteri,” katanya melelui pesan singkat, Jakarta, kemaren.

Bukan tanpa alasan anggota DPR komisi hukum itu menyatakan hal tersebut. Menurut dia, apabila Munas Golkar diselenggarakan pada Oktober 2015 diyakini sudah ketinggalan kereta. Selain sudah memilih para kabinet, pemerintahan juga sudah berjalan satu tahun.

“Alasannya mudah ditebak. Jika munas diselengggarakan 2015, maka sudah ketinggalan kereta dan tidak ada gunanya, karena kabinet sudah diumumkan oleh presiden terpilih,” ujar Bambang.

Dengan begitu, lanjut Bambang, silang pendapat internal partainya mengenai pelaksanaan munas bukanlah suatu yang luar biasa. Bahkan ia menyebut, ibarat perusahaan, Golkar merupakan perusahaan Tbk atau perusahaan terbuka, jadi sah saja memberikan pendapat.

“Jadi, keliru kalau ada yang menilai Golkar bakal pecah atau terbelah. Meski saat ini turbelensi politik di tubuh Golkar tengah naik turun. Saya berkeyakinan usai pelantikan presiden dan pengumuman kabinet baru Oktober 2014, suhu politik partai Golkar bakal mereda,” tegas Bambang.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham tetap yakin bahwa Munas Partai Golkar dilaksanakan pada 2015 meskipun bulannya belum ditetapkan. Dengan demikian, pemilihan ketua umum Partai Golkar akan menjadi agenda utama munas.

“Digelar 2015. Waktunya belum dipastikan. Biasanya Oktober. Tempatnya juga belum ditentukan,” tandas Idrus.(ini/yan)

Share