Presiden akan Telepon Sekjen PBB dan Obama Bahas Palestina

presiden-sby-buka-puasa-di-medanPresiden SBY menyampaikan sambutan acara buka puasa bersama ulama dan tokoh Sumut di rumah dinas Gubernur Sumatera Utara, di Medan, Selasa (15/7/2014).

 

TRANSINDOENSIA.CO – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merencanakan untuk menelepon Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama membahas situasi terkini di Jalur Gaza. Menurut Presiden, penyerangan Israel terhadap rakyat Palestina sangat melukai umat Islam.

“Saya akan menyampaikan ini sangat melukai umat Islam, bulan suci Ramadan terjadi kekerasan seperti itu. Marilah kita hormat menghormati,” kata Presiden SBY saat memberi sambutan acara silaturahmi dan buka puasa bersama ulama dan tokoh masyarakat se-Sumatera Utara, di rumah dinas Gubernur Gatot Pujo Nugroho, Medan, Sumut, Selasa (15/7) petang.

Presiden kemudian menjelaskan perkembangan terkini serta diplomasi dan langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Sejak pekan lalu, ujar SBY, terjadi serangan militer Israel terhadap Gaza yang kita nilai melebihi batas kepatutan dan mengakibatkan korban jiwa yang sebagian besar tidak berdosa. “Maka, sejak hari itu kita kembali melakukan diplomasi proaktif dan aktif,” SBY menjelaskan.

Menurut SBY, aksi-aksi kekerasan seperti itu tidak bisa dibiarkan, apalagi sekarang bulan Ramadan. Oleh karenanya, Indonesia memiliki sasaran diplomasi yang jelas dan tegas. Sasaran tersebut adalah, serangan militer harus dihentikan, kemudian dilanjutkan gencatan sejata, aksi balas membalas juga harus dicegah baik serangan udara maupun penembakan roket, dan pemberian bantuan kemanuaisan bagi warga Palestina.

Presiden SBY telah menugaskan Menlu Marty Natalegawa untuk secara aktif melakukan diplomasi di PBB, OKI, dan GNB. SBY sendiri telah berkomunikasi dengan Presiden Iran Hasan Rouhani sebagai Ketua GNB. “Saya diskusi panjang lebar dan sepakat bersama-sama melakukan sesuatu untuk menghentikan aksi kekerasan di Palestina,” ujar SBY.

Inisiatif Indonesia untuk membawa persoalan ini ke PBB, OKI, dan GNB mendapat sambutan baik. Menurut SBY, persoalan ini jangan hanya ditangani oleh Liga Arab. “Ini menjadi persoalan dunia. Sebagai inisiator, karena bantuan kemanusiaan sangat penting, dalam sidang kabinet beberapa waktu lalu saya putuskan kalau rakyat Indonesia ingin membantu saudara-saudaranya adalah bantuan kemanusiaan,” Presiden menambahkan.

Indonesia sendiri telah menyalurkan 1 juta dolar AS sebagai bentuk bantuan kemanusiaan tersebut. Bantuan Indonesia disambut baik oleh OKI, dan OKI mengimbau para anggota untuk melakukan bantuan kongkret seperti Indonesia.

“Setelah berkomunikasi dengan Presiden Iran, sebenarnya saya meminta waktu hari ini untuk saya bisa berkomunikasi dengan Sekjen PBB dan Presiden Amerika Serikat,” ujar Presiden.

Inisiatif Indonesia untuk menengahi konflik bukan baru sekali ini. Sewaktu terjadi konflik Israel dan Lebanon beberapa tahun lalu, dan Dewan Keamanan PBB ataupun negara lain belum melakukan tindakan apapun, Presiden SBY mengusulkan OKI untuk melakukan pertemuan puncak di Kuala Lumpur. Di sana, Indonesia mengusulkan agar persoalan konflik tersebut dibawa ke PBB dan menyampaikan kesiapan Indonesia mengirim satu batalyon untuk menjaga perbatasan Israel-Lebanon. Setelah itu, OKI mendesak PBB untuk menggelar sidang dan mengupayakan gencatan senjata.

“Tadi setelah mendarat di Medan, saya dapat berita dari Menlu bahwa pemerintah Israel setuju untuk gencatan senjata. Hamas belum secara eksplisit mendukung gencatan senjata, tapi dikatakan juga melakukan langkah-langkah diplomasi,” SBY menjelaskan.(pri/don)

Share
Leave a comment