TRANSINDONESIA.CO – Tim Buru Sergap Polsek Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau, berhasil menangkap A,29, yang diduga pelaku pembunuhan turis wanita asal Vietnam, Pham Thi Thanh Hoa,40, saat berlibur di Batam pada 8 Mei 2014 lalu.
“Tersangka A kami tangkap Rabu (21/5/2014) di Indragiri Hilir Riau. Kami juga mengamankan tiga orang yang diduga membantu pelarian pelaku,” kata Kapolresta Barelang Kombes Pol Mohammad Hendra Suhartiyono di Polsek Sekupang, Batam, Kamis.
Ia mengatakan, tiga pelaku lain yang ditangkap tidak terlibat langsung dalam pembunuhan namun sebatas membantu persembunyian dan pelarian A usai menganiaya dengan cara menusuk korban di kawasan Tiban yang akhirnya meninggal di RS Otorita Batam.
“Mereka tidak terlibat langsung. Namun mengetahui kalau A sudah melakukan pembunuhan. Mereka tidak melapor dan malah membantu pelarian A,” kata dia.
Bersama empat orang yang ditangkap, polisi mengamankan mobil jenis sedan BP 1620 XK yang disewa pelaku untuk mengantar korban dan menganiaya korban.
Selain itu, polisi juga mengamankan mobil lain BP 1419 ZS yang digunakan oleh tiga pelaku lain untuk mengantar A saat hendak melarikan diri.
Kapolsek Sekupang, Kompol Robertus Herry mengatakan, korban merupakan wisatawan yang datang ke Batam untuk menemui kawan laki-lakinya yang bekerja pada sebuah perusahaan di Mukakuning dan berlibur.
Korban, kata dia, sudah meminta pelaku untuk mengantar jalan-jalan ke Kawasan Wisata Coastarina Batam Centre pada 7 Mei.
Selanjutnya, pada 8 Mei korban kembali meminta korban untuk jalan-jalan dan menjemputnya di Mukakuning.
“Korban minta diantar ke Jembatan I Barelang, sebelum minta diantar ke Pelabuhan Internasional Sekupang untuk pulang ke Vietnam melalui Singapura,” kata dia.
Namun, dalam perjalanan terjadi selisih paham saat pelaku minta uang sewa Rp300 ribu, namun korban hanya menyanggupi Rp150 ribu melalui tulisan dalam telepon genggam.
“Kemungkinan keduanya miskomunikasi saja. Karena korban tidak bisa bahasa Indonesia, sementara pelaku tidak mengerti yang disampaikan korban. Akhirnya terjadi tawar menawar dengan bahasa yang beda dan pelaku emosi hingga menikam korban pada leher dan perutnya,” kata Robertus.
Ia mengatakan, setelah ditusuk korban keluar dari mobil dan jatuh di jalan hingga akhirnya ditemukan Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam yang mengantar ke rumah sakit untuk menjalani perawatan hingga akhirnya meninggal.
“Ini tidak ada unsur perampokan. Karena salah paham dan emosi sesaat saja. Karena barang korban tidak diambil pelaku,” kata dia.
Saat ditemukan, korban masih menyimpan uang Rp1,4 juta, 248 Ringgit Malaysia, 109 dolar Singapura, 210.000 mata uang Vietnam, 80 Yuan (China), dan 20 dolar AS. “Semuanya masih utuh dan diserahkan pada keluarga yang menjemput bersama perwakilan Dubes Vietnam,” kata Robertus.(pk/ful)