Korupsi Grogoti Suara Demokrat

Suara Demokrat Turun karena Korupsi

 

TRANSINDONESIA.CO, Jakarta – Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie membantah pernyataan Anas Urbaningrum yang menuding turunnya suara Partai Demokrat disebabkan buruknya kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Marzuki, penyebab utama turunnya suara partai berlambang mercy itu disebabkan oleh kasus korupsi di masa kepemimpinan Anas.

“Isu korupsi membunuh partai ini. SBY mencoba melakukan langkah membersihkan partai ini dengan tidak diskriminasi dalam pemberantasan korupsi, siapa saja terlibat tidak dibela, tapi waktunya sudah sangat pendek. Jadi, rusaknya Demokrat karena persepsi korupsi yang sulit diluruskan. Yang selalu ditonjolkan adalah ketum, bendahara dan menteri yang jadi tersangka. Itu yang membuat persepsi Demokrat sarang koruptor,” kata Marzuki dikutip dari lamanMI, Jumat (11/4/2014).

Menurutnya, selama keliling Indonesia menjalani konvensi, ia mendapat masukan bahwa Partai Demokrat merupakan sarang koruptor. Persepsi yang dibangun melalui pemberitaan media dan fakta yang terjadi secara bertahun-tahun menyebabkan Partai Demokrat terbunuh.

“Jadi Bukan soal kinerja SBY. Kinerja SBY itu rakyat bisa merasakan, contoh dari sisi ekonomi Indonesia menjadi kekuatan dunia, pelayanan kesehatan, pendidikan jauh lebih baik dibandingkan dulu, dan banyak program pro rakyat,” katanya.

Pengamat Politik Universitas Indonesia, Cecep Hidayat, senada dengan Ketua DPR RI. Cecep pun menilai bahwa penyebab utama turunnya suara Demokrat adalah kasus korupsi yang menjerat aktor penting partai tersebut.

Buruknya jalan pemerintahaan masa SBY hanya mengambil peran sedikit dalam penurunan suara itu. Bukan hanya PD, kasus korupsi juga bisa dilihat dari penurunan perolehan suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Masalah korupsi itu signifikan menurunkan perolehan suara partai, bisa dilihat dari perolehan suara PKS dan Demokrat. Rakyat menghukum partai yang terlibat korupsi dengan tidak memilihnya,” katanya.(mi/fer)

Share