Anak-anak dipengungsian korban banjir bandang Jayapura.(istimewa)
TRANSINDONESIA.co, Jayapura : Pengungsi korban banjir bandang Kota Jayapura, Papua, sejak Sabtu (22/2/2014) di Kota Jayapura, Papua, khususnya di wilayah Distrik Jayapura Utara, hingga saat ini masih kesulitan air bersih.
Linawati, salah seorang warga yang tinggal di Yapis, Distrik Jayapura Utara, mengatakan, pasaa-terjadi banjir, air yang biasa dialirkan oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Jayapura hingga saat belum mengalir normal.
“Kami tidak bisa membersihkan rumah pasca-terkena banjir karena tidak ada air bersih yang mengalir,” kata Lina, kemaren.
Menurutnya, para pedagang yang memiliki toko di sekitaran dok 2, 4 dan 5 juga tidak bisa membersihkan tokonya yang terkena lumpur akibat banjir bandang tersebut.
“Mau beli air juga mobil tangki yang biasa jual air tidak beroperasi karena mereka juga kena banjir,” kata Linawati.
Warga berharap pemerintah dapat memperhatikan soal air bersih ini. Karena, masyarakat harus kembali beraktivitas dan tanpa air bersih hal ini tidak dapat dilakukan.
“Untung masih ada sisa air bersih di galon, jadi saya dan keluarga mempergunakannya untuk mandi dan kembali beraktifitas, meskipun kondisi rumah masih kotor karena lumpur,” ujar Lina.
Di Yapis, jadwal air PDAM mengalir adalah hari Sabtu hingga Senin. Ketika Sabtu (22/2/2014) sewaktu hujan deras, air tiba-tiba berhenti mengalir dan hingga saat ini tidak mengalir lagi.
“Kita kira sengaja diputus karena takut air keruh dan dikasih mengalir lagi kemarin Minggu (23/2/2014), padahal sampai pagi ini (24/2/2014) air tidak mengalir sama sekali,” ujarnya.
Sebelumnya, hujan deras pada Sabtu (22/2/2014) malam telah menyebabkan banjir dan disusul oleh longsor pada pukul 19.00 WIT di Kota Jayapura, Papua. Longsor terjadi di beberapa lokasi yaitu Distrik Jayapura Utara, Distrik Jayapura Selatan dan beberapa lokasi lainnya.
Informasi yang dihimpun dari Radio AntarPenduduk Indonesia (RAPI) Jayapura, jumlah korban yang belum ditemukan empat orang, sehingga tim evakuasi dari berbagai elemen masih melakukan pencarian korban banjir di kawasan Oditur Militer, Perwakin dan APO kali.(ant/kum)