Pasca Bentrok di Timika Masih Mencekam, Ratusan Polisi Bersiaga
Ilustrasi bentrokan di Papua.(dok)
TRANSINDONESIA.co, Jayapura : Bentrokan 2 Suku Key di Kabupaten Mimika, Papua, membuat polisi bersiaga, sekitar 250 petugas yang umumnya dari kesatuan Brimob Kepolisian Daerah Papua diterjunkan guna megantisipasi meluasnya bentrokan.
“Situasi di lokasi bentrok masih mencekam, karena kedua kubu belum berdamai. Kedua kelompok ini juga masih saling berjaga dari serangan susulan,” jelas Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Polisi Sulistyo Pudjo Hartono di Jayapura, Papua, Kamis (13/2/2014).
Menurut Sulistyo, hingga kini aparat masih berusaha mencari titik temu di antara pihak yang bertikai. Upaya perdamaian juga melibatkan pihak lain di luar tokoh kedua suku yang bentrok.
“Polisi bersama dengan instansi terkait masih berupaya melakukan perdamaian. Penyelesaian bentrok bakal mengedepankan pendekatan persuasif dengan melibatkan tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat hingga dicapainya kesepakatan,” paparnya.
Bentrok yang berlangsung sejak Minggu 9 Februari 2014 hingga 12 Februari kemarin menyebabkan 1 orang tewas dan 28 lainnya luka-luka. Data polisi menyebutkan, korban tewas bernama Pieter Fautngil (37) akibat tebasan parang pada bagian kepala dan beberapa tusukan di bagian perut.
“Bentrok juga mengakibatkan 1 rumah di Jalan Pattimura dibakar massa. Bentrok kedua belah pihak berawal dari pertengkaran yang mengakibatkan perkelahian,” jelas Sulistyo.
Bentrok di kawasan Pattimura tersebut mengakibatkan warga di sekitar Kota Timika terus waspada. Akibatnya pada malam hari Kota Timika lengang. “Jika malam tiba, warga disekitar lokasi bentrok lebih memilih berada dalam rumah ketimbang jalan-jalan,” kata Lina, salah seorang warga Timika ketika dihubungi melalui telepon, Kamis pagi.(lp6/kum)