Deklarasi Capres PPP Tunggu Hasil Pileg

sda

 

 

TRANSINDONESIA.co, Bandung : Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membatalkan deklarasi Suryadharma Ali (SDA) menjadi calon presiden (Capres), karena masih menunggu hasil pemilihan legislatif (Pileg) pada 9 April 2014 mendatang.

“Kami menunggu hasil Pileg. Kami hanya merekomendasikan enam nama untuk diusung menjadi bakal Capres,” kata Sekjen PPP M Romahurmuziy pada acara peringatan Hari Lahir ke 41 PPP di Bandung, Jawa Barat, Minggu (9/2/2014).

Hadir pada acara itu, Ketua umum (Ketua) PPP SDA, Wakil Ketua Umum PPP Lukman Saefuddin dan ratusan kader PPP.

Romy menjelaskan pengunduran deklarasi Pileg karena syarat mengajukan menjadi Capres masih seperti Pemilu 2009 lalu yaitu minimal meraih 20 persen kursi di DPR atau meraih 25 persen suara secara nasional. Tanpa meraih angka itu maka tidak mungkin PPP bisa langsung mencalonkan Capres sendiri.

“Hasil Pileg akan menentukan apakah perlu koalisi atau bisa langsung ajukan sendiri,” tegasnya.

Pendapat Romy ini berbeda disampaikan beberapa pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) III. Ketua DPW PPP Jambi Evi Suherman mengemukakan sebanyak 26 DPW tidak menginginkan adanya deklarasi calon presiden (Capres) pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II di Bandung, Jawa Barat, 9 Februari 2014. Alasannya, pendeklarasian capres definitif akan mempengaruhi persiapan Pemilu Legislatif (Pileg), 9 April nanti.

“Kami tidak ingin ada deklarasi capres sebelum Pileg. Hal itu supaya teman-teman di DPW dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) lebih leluasa dalam rangka pencalegan,” kata Evi.

Sebagaimana diberitahukan sebelumnya, pada penutupan Mukernas yang digelar 9 Februari, akan dilakukan deklarasi Ketua Umum (Ketum) PPP Suryadharma Ali (SDA) menjadi Capres. Undangan sudah disebar ke masyarakat luas. Tempat deklarasi di Gedung Sasanan Budaya Ganesha, Bandung. Undangan telah ditandatangani SDA selaku Ketum dan M Romahurmuziy selaku Sekjen PPP.

Evi menjelaskan ke 26 DPW sepakat mengusung sembilan nama capres. Harapannya, elektabilitas PPP meningkat menjelang pileg. Apalagi, masing-masing wilayah sudah mengusung nama. Namun, para DPW tidak ingin bila capres definitif PPP dideklarasikan sebelum Pileg.

Fadly nursal, Ketua DPW Sumatera Utara Fadly Nursal menambahkan ke 26 yang menolak deklarasi juga mengusulkan ada Capres dari luar partai. Dari internal, diusulkan SDA. Sementara dari luar 8 orang. Dengan demikian jumlah bakal Capres mencapai 9 orang sesuai dengan nomor urut PPP pada Pileg nanti yaitu nomor 9.

Delapan nama dari eksternal adalah mantan Wapres Jusuf Kalla, Gubernur DKI Joko Widodo, Ketua Umum PKB Indonesia Bersatu (PKBIB) Yenny Wahid, Ketua KPK Abraham Samad, Panglima Jenderal TNI Moeldoko, mantan Ketua KPK Mahfud MD dan Jimly Asshidiqie, Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Kutai Timur Ihsan Noor.

Ke-26 DPW yang mengusung 9 capres eksternal adalah DPW seluruh Jawa, DPW Sulawesi (kecuali Sulawesi Tenggara), Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Riau, Kepulauan Riau (Kepri), Bangka dan Belitung (Babel), Jambi, Sumatera Utara (Sumut), Maluku dan Maluku Utara.(sp/din)

 

 

Share