TRANSINDONESIA, Kabanjahe : Jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Senin, tercatat mencapai 29.816 orang atau 9.330 keluarga dan diperkirakan akan terus bertambah dengan status Gunung Sinabung yang masih pada posisi ‘awas’.
Pengungsi diperkirakan masih akan bertambah menyusul pengumuman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang meningkatkan status Gunung Sinabung dari level “Siaga” menjadi “Awas” terhitung mulai Minggu, (24/11/2014) sekitar pukul 10.00 WIB.
Status ‘Awas’ diberlakukan karena semburan material letusan Sinabung diperkirakan akan mencapai radius 4km dari puncak sehingga warga yang bermukim dalam radius 5km dari kawah harus diungsikan.
Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe Jhonson Tarigan ketika dihubungi dari Medan mengatakan para pengungsi sekarang ditempatkan di 47 titik pos penampungan di Kabanjahe.
Dari 29.816 orang pengungsi itu, 4.219 orang di antaranya laki-laki dan perempuan 4.560 orang.
“Sedangkan pengungsi yang berusia lanjut sebanyak 2.000 orang, ibu hamil 263 orang dan anak-anak atau bayi tercatat 900 orang,” ucap Jhonson.
Dia menjelaskan, seluruh pengungsi tetap mendapatkan perhatian dari pemerintah, baik kesehatan maupun makanan mereka.
Bahkan, jelasnya, para pelajar SD,SMP SMA dan mahasiswa juga akan diberikan bantuan beasiswa agar mereka tetap dapat melanjutkan pendidikan.
“Jadi, meski terjadi bencana alam Gunung Sinabung, namun anak-anak pelajar harus tetap menimba ilmu,” ujar Kepala Bagian Humas Pemkab Karo itu.
Menurut data dari Posko Utama Penanggulangan Bencana Sinabung, Kabanjahe, puluhan ribu pengungsi itu berasal dari 34 desa, dua dusun dan lima kecamatan.(ant/ded)