Beda Dengan Petinggi PD, Marzuki Alie: Surat Pemberhentian Pasek Cacat Hukum

Marzuki AlieMarzuki Alie

TRANSINDONESIA, Jakarta :  Ketua DPR RI Marzuki Alie yang juga petinggi Partai Demokrat berbeda pendanyakan petinggi PD bahwa surat pemberhentian sekaligus penggantian antarwaktu anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika cacat hukum.

“Surat tersebut tidak memenuhi asas legal yang semestinya, atau cacat hukum. Surat itu dikembalikan ke DPP kemarin,” kata Marzuki di Jakarta, Sabtu (25/1/2014).

Menurut Marzuki, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD), surat itu cacat hukum karena ada ketentuan bahwa surat penggantian antarwaktu dan pemberhentian seseorang harus ditandatangani oleh ketua umum dan sekretaris jenderal DPP partai.

“Sementara surat itu sendiri hanya ditandatangani ketua harian dan sekretaris jenderal,” kata peserta konvensi calon presiden PD itu.

Marzuki juga menyatakan pimpinan DPR RI memutuskan mengembalikan surat tersebut berdasar pertimbangan dari deputi hukum DPR RI.

Ketika ditanya tenggat waktu bagi DPP PD untuk menyerahkan kembali surat itu, dia mengatakan,”Tidak ada tenggat waktu.”

Gede Pasek Suardika sebelumnya menyebut surat penggantian antarwaktu yang dilayangkan oleh PD tidak memenuhi aspek formalitas, karena semestinya surat itu ditandatangani oleh Ketua Umum dewan pimpinan pusat partai.

Ia juga tidak merasa melakukan pelanggaran etik yang dituduhkan dan menyebut pemberhentiannya tidak sesuai dengan mekanisme pemberhentian dalam undang-undang tentang partai politik dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga PD.(ant/fer)

Share