Pejabat Bea Cukai Riau di Tangkap

borgol

TRANSINDONESIA, Jakarta : Subdit Money Laundering Direktorat Ekonomi Khusus (Eksus) Bareskrim Polri, menjadikan seorang pejabat di Penindakan dan Penyidikan (P2) Bea dan Cukai Riau yang memiliki Harley Davidson tipe Super Glider, sebagai tersangka.

“Inisialnya L. Info lapangan, yang bersangkutan sudah ditangkap, dan akan kita rilis siang ini,” kata seorang penyidik di lingkungan Bareskrim, saat dihubungi, Rabu (16/1/2014).

Penyidik yang tak bersedia disebutkan namanya itu belum menjelaskan detail penangkapan, juga kasus yang disangkakan kepada L, beserta modus operandi yang dilakukannya.

“Tunggu. Sebentar lagi dirilis,” imbuhnya, sambil menambahkan bahwa kasus ini tidak terkait langsung dengan kasus mantan Kepala Sub-Direktorat Ekspor Ditjen Bea dan Cukai, Heru Sulistyono (HS).

“Sedikit berbeda,” tambahnya.

L awalnya dipanggil sebagai saksi, Senin (13/1). Tapi yang bersangkutan tidak muncul, dan malamnya malah ditemukan satu unit Harley Davidson hasil korupsi.

Sebelumnya, penyidik telah menahan HS yang melakukan tindak kejahatan memotong cukai pajak dengan imbalan suap dari pengusaha.

Buntut dari kasus HS itu, penyidik telah menyita data transaksi importasi perusahaan yang di-handle-nya. Mulai dari data pengajuan untuk mendapatkan fasilitas valuation ruling, pembayaran bea masuk, PPN, PPH, sampai pengeluaran barang dari kawasan kepabeanan.

Dokumen-dokumen itu didapatkan dari penggeledahan di kantor pusat Direktorat Bea Cukai yang dilakukan secara marathon pada awal Desember 2013 lalu.

Kontruksi perkara yang melibatkan HS dalam kasus ini adalah perkara importasi, di mana PT milik Yusran Arif mendapat fasilitas impor berupa penentuan nilai transaksi harga barang yang diimpor di bawah harga transaksi pasar. Jadi, PT milik Yusran mendapat banyak keuntungan, karena cukai yang harus dibayarkan menjadi sedikit dari yang seharusnya.

Atas imbalannya, Yusran –yang juga telah ditahan dan dijadikan tersangka dalam kasus ini– menyuap Heru dengan total sekitar Rp11,4 miliar dari 11 transaksi.(bs/mat)

Share