104 Personil Asing Bombing Titik Api Sumsel

Helikopter menurunkan hujan buatan untuk memadamkan api di hutan Riau yang terbakar.(dok)
Helikopter menurunkan hujan buatan untuk memadamkan api di hutan Riau yang terbakar.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Enam unit pesawat terbang dan heliKopter water bombing bantuan dari negara-negara sahabat terus melakukan pemadaman api di Sumatera Selatan (Sumsel)

Malaysia memberikan bantuan pesawat Bombardier Pelican CL415 dan helicopter Dolphin yang bertugas memandu (spotting) pemboman air dari udara. Pesawat ini sangat efektif karena mampu mengambil air di sungai, danau dan laut secara cepat.

“Sekali terbang membawa 6.000 liter. Pada Kamis (15/10/2015) mampu menjatuhkan air sebanyak 26 kali di daerah Cengal, Kab. OKI, Sumatera Selatan. Singapore mengirimkan 2 unit helicopter Chinook, dimana satu heli masih perbaikan karena mengalami rotor kerusakan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya yang ditrima Transindonesia.co di Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Sedangkan Australia mengirimkan 2 unit pesawat yaitu Hercules Bomber 32 yang mampu mengangkut 15.000 liter air dan pesawat TC690 Birddog 376 yang berfungsi spooting pemboman air.

“Untuk mengoperasikan pesawat dan heli tersebut terdapat 104 personil asing terdiri dari 48 orang dari Singapore, 30 personil dari Malaysia, dan 26 personil dari Australia,” kata Sutopo.

Sementara itu, Jepang akan memberikan bantuan bahan kimia (fire extinguisher berbentuk foam agent) sebanyak 3 ton. Pengiriman ke Palembang dilakukan dua kali yaitu 1,5 ton pada 17-10-2015 dan 1,5 ton pada 19-10-2015. JICA berencana akan menyerahkan kepada BNPB di Palembang pada 17-10-2015.

Tim BNPB dan JICA sudah melakukan koordinasi. Rencana bahan kimia ini akan digunakan untuk water bombing dengan pesawat dari Indonesia. Malaysia keberatan menggunakan bahan kimia untuk water bombing. Untuk memadamkan api ini, Indonesia telah menggunakan bahan kimia yang ramah lingkungan sebanyak 60 ton.

Hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut bantuan dari negara lain seperti Rusia, Tiongkok, Korea, dan Thailand yang sebelumnya menyatakan akan memberikan bantuan. Kementerian Luar Negeri masih terus menjajaki lebih lanjut bantuan tersebut.(Lin)

 

Share
Leave a comment