Langgar Sempadan Pantai, Habitat Penyu Terancam

Penyu
Penyu

TRANSINDONESIA.CO – Bangunan yang melanggar batas sempadan pantai di Kabupaten Jembrana, Bali, mengancam habitat penyu sebagai salah satu satwa dilindungi.

“Semakin banyak saja bangunan yang terlalu dekat dengan pantai sehingga lokasi bertelur penyu menjadi sempit. Belum lagi hilangnya garis pantai karena faktor alam seperti abrasi,” kata pengelola Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih I Wayan Anom Astika Jaya di Negara, Kabupaten Jembrana, kemaren.

Pihaknya mendorong pemerintah menegakkan aturan dengan melarang pembangunan di sempadan pantai karena aturan tersebut masih sering dilanggar.

Menurut dia, kawasan pantai di Desa Perancak menjadi tempat ideal bagi perkembangbiakan penyu.

“Kalau lingkungan pantai terganggu, penyu tidak mau bertelur. Dengan semakin banyak bangunan yang melanggar sempadan pantai, bisa-bisa kelak tidak ada lagi penyu yang bertelur disini,” katanya.

Sejak berdiri tahun 1997, kelompok pelestari penyu itu sudah melepas sekitar 192.532 ekor anak penyu ke laut.

Setiap tahun jumlah telur penyu yang ditemukan di Pantai Perancak terus bertambah sehingga bisa dijadikan indikator penyu-penyu yang dilepaskan tumbuh menjadi dewasa di laut.

“Saat dewasa, penyu akan kembali ke tempat penetasan. Demikian juga penyu sebelumnya, akan kembali ke tempat bertelur,” ujarnya.(ant/oki)

Share
Leave a comment