Tuntut Pencopotan Direktur, Perawat RS Haji Makassar Mogok

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Provinsi Sulawesi Selatan.(dok)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Provinsi Sulawesi Selatan.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Ratusan pegawai dan perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar mogok kerja, Senin (4/5/2015).

Akibatnya, aktivitas pelayanan pasien lumpuh. Bahkan, seorang pasien yang hari ini sudah harus pulang, masih ditahan rumah sakit karena tidak ada pelayanan.

Para pegawai dan perawat meninggalkan pekerjaan mereka di bagian pelayanan dan berkumpul di halaman rumah sakit. Mereka berunjuk rasa memblokade akses jalan pintu gerbang rumah sakit dengan membentangkan spanduk untuk melarang pasien berobat.

Mereka meminta, calon pasien berobat ke rumah sakit lain karena para perawat mogok kerja dan tidak ada pelayanan sama sekali. Seorang perawat yang berunjuk rasa mengarahkan calon pasien untuk berobat ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Aksi mogok dan unjuk rasa ini dilakukan guna menuntut pencopotan Direktur RSUD, Hajjah Nurhasana Palinrungi. Mereka telah berunjuk rasa dengan tuntutan serupa pada bulan lalu, bahkan menemui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat. Namun, tuntutan mereka tak dipenuhi.

Para pegawai dan perawat di rumah sakit tersebut meminta transparansi dana surplus Rp5,5 milyar yang dialokasikan untuk pelayanan medik, namun dana itu tidak diketahui kegunaannya.

Wakil Direktur Umum dan Keuangan serta Kepala Bidang Keperawatan juga dituntut mundur karena diduga bersama-sama mengelola keuangan dan jasa pelayanan secara tidak transparan.(vvn/jei)

Share
Leave a comment