Palestina dan Seniman di KAA

Konferensi Asia Afrika di Bandung.
Konferensi Asia Afrika di Bandung.

TRANSINDONESIA.CO – 60 Tahun lalu, dengan berapi-api Presiden pertama RI Soekarno menggugah semua peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat. Let a new Asia and a new Afrika be born, mari kita lahirkan Asia baru dan Afrika baru, judul pidatonya saat itu.

Sejak itu, satu per satu negara di Asia dan Afrika terinspirasi untuk menjemput kemerdekaannya melepaskan diri dari jerat kolonialisme.

Puluhan tahun berlalu, Indonesia yang telah memiliki Presiden ke-7 kembali mengundang negara-negara 2 benua untuk duduk bersama. Dari jumlah 29 negara pada KAA 1955, kini RI kedatangan 107 delegasi negeri sahabat. Selain itu pertemuan ini juga akan dihadiri 32 kepala negara dan pemerintahan.

Pada hari pertama agenda akan difokuskan pada pertemuan pejabat senior atau senior official meeting (SOM) negara kedua benua. Salah satunya membahas kemerdekaan Palestina.

Seperti diungkapkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

“Hari ini sudah mulai pertemuan SOM. Pembahasan tentu saja terfokus pada 3 dokumen yang akan dihasilkan oleh pertemuan konferensi ini yaitu Bandung Confrence, New Asia-Africa strategic Partnership, Deklarasi (dukungan kemerdekaan) Palestina,” kata Retno di JCC Senayan, Jakarta.

Sementara di sudut lain Jakarta, Band Slank menggelar konser musik bertajuk ‎Prosperity and Peace without Drugs: No More Drugs in Asia Africa and the World di Lapangan Monas.

Namun menjelang konser digelar, sempat terjadi kericuhan antara sesama Slanker saat hendak memasuki lokasi konser. Karena keributan tersebut, polisi pun sempat menutup seluruh pintu masuk ke dalam kawasan Monas.

“Tadi karena penonton di dalam ada keributan, Kapolres (Jakarta Pusat) langsung memerintahkan pintu ditutup,” ujar Satpol PP Saniman, yang berjaga di pintu Parkir Timur Monas.

Saniman mengatakan, seluruh akses pintu masuk ke kawasan Monas ditutup kecuali di pintu dekat Stasiun Gambir. Karena itu, para pengunjung banyak yang memaksa masuk dengan meloncati pagar dan atap mobil yang terparkir di dekat pagar.

Sejumlah atap dan kap mobil pun rusak karena diinjak-injak massa. Setelah suasana mulai kondusif, polisi kemudian membuka kembali akses ke Monas.

Namun di balik itu semua, konser yang digagas Kementerian Sosial itu digelar menyambut peringatan KAA ini memiliki tujuan baik. Mengajak generasi muda menjauhi narkoba.

Dalam konser tersebut ditayangkan video testimoni para mantan pecandu narkoba, yang mengajak para pengunjung agar menjauhi narkoba. Konser Slank ini berlangsung mulai pukul 13.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.(lp/din/dod)

Share
Leave a comment