Masjid London Diultimatum Milisi Sayap Kanan Inggris

masjid-london-diserang

TRANSINDONESIA.CO – Britain First, milisi sayap kanan Inggris, menginvasi sebuah masjid di selatan London dan mengultimatum imam untuk menghilangkan pemisah Muslim dan Muslimah di dalam masjid.

“Di negara ini, kita memiliki kesetaraan,” ujar salah satu anggota, seperti diberitaka Huffington Post.

“Jika Anda menghormati wanita, kami akan menghormati masjid Anda,” lanjut anggota Britain First lainnya.

Percakapan penuh kebencian Britain First dengan imam direkam dan diunggah di situs resmi Britain First oleh aktivis Kent Batallion. Aktivis inilah yang menyerbu masjid.

Masjid itu berada di bawah kontrol North West Kent Muslim Association. Seperti semua masjid, synagogue Yahudi Ortodoks, dan Gurdwaras — tempat ibadah pengikut Sikh — memiliki pintu masuk terpisah untuk pria dan wanita.

Dalam video terlihat milisi, yang menggunakan seragam paramiliter, menginformasikan kepada imam agar menghilangkan tanda-tanda segregasi pria dan wanita di dalam masjid.

Sebuah pernyataan tertulis di video itu; Britain First tidak akan membiarkan Islam mengembalikan Inggris kembali ke abad ke-7.

Britain First dipimpin Paul Golding, dengan Jim Dawson sebagai guru politik. Dawon adalah aktivis anti-aborsi dari Evangelis. Dalam wawancara dengan Channel Four News, Dawson mengatakan sedang melakukan perang suci di jalan-jalan Inggris.

Aktivis Britain First lainnya menyerbut sejumlah masjid di London, Bradford, dan Glasgow, dan membagikan selebaran Kristen dan Alkitab. Mereka menyebut penyerbuan masjid ini sebagai bagian dari ‘perang salib Kristen dan kampanye melawan Islam.

Muslim Kent merespon serangan ini. Syed Alam, relawan masjid, mengatakan Britain First terdiri dari orang-orang kotor.

“Kami berada di sini sejak 1997, dan punya hubungan baik dengan masyarakat sekitar,” ujar Alam. “Untuk apa mereka datang dan memaksa kami.”

Bukan hanya Muslim Kent yang marah. Dartford Against Britain First, kelompok masyarakat setempat, berencana menggelar roadshow pada Sabtu (19/7/2014), untuk menantang British First.

“Saya berharap semua warga Dartford akan bergabung dengan kami,” ujar Gabriel Forcella-Burton, anggota Dartford.(hp/fen)

Share
Leave a comment