Sopir Bus Maut SMA Jadi Tersangka

bus-tabrakan-siswa-tewasIlustrasi Kecelakaan

TRANSINDONESIA.CO – Kecelakaan yang menimpa sebuah bus pariwisata yang mengangkut siswa SMA Nurul Huda, Cengkareng, Jakarta Barat, di Jalan Raya Tanjakan Emen, Kampung Cicenang, Ciater, Subang, Jawa Barat yang menewaskan sembilan orang disebabkan oleh kelalaian sopir bus.

“Tabrakan yang melibatkan bus nopol B 7529 XB dengan Kijang T 1118 TK pada Selasa sore kemarin itu disebabkan pengemudi bus yang out control. Ini terjadi setelah badan depan kanan bus menyentuh bagian depan kanan Kijang yang datang dari arah berlawanan,” kata Kakorlantas Irjen Pudji Hartanto, Rabu (18/6/2014).

Akibatnya Kijang terpental sejauh lima meter di bahu jalan dan bus meluncur serta tidak bisa terkendali dan terguling masuk ke bahu jalan sampai perkebunan teh.

“Kita terapkan pasal 227 ayat 3 dan pasal 310 UU No 22/2009 tentang lalainya seseorang berakibat kecelakaan lalu lintas dan meninggalnya orang lain. Sopir jadi tersangka tapi juga sudah meninggal dunia dalam peristiwa ini,” sambungnya.

Seperti diberitakan, bus yang ditumpangi siswa SMA Nurul Huda Cengkareng, Jakarta Barat itu baru saja kembali dari Gedung Geologi Bandung menuju Arah Jakarta via Jalur Subang.

Sesampai di TKP, bus oleng ke kanan dan terjadi tabrakan dengan Kijang yang sedang naik tanjakan. Akibatnya 9 orang meninggal dunia, 12 orang luka berat, dan 4 orang luka ringan.

Bus nahas itu dikemudikan oleh Dasril Asmara, 64 tahun.

“Pengemudi kita duga tidak bisa konsentrasi saat mengemudi serta ditambah cuaca yang mendung dengan kondisi badan jalan dengan kontur yang kurang memenuhi syarat laik jalan karena cenderung miring ke kanan dalam kondisi turunan dan belokan ke kiri,” beber Pudji.

Sebab lainnya juga karena pecah ban dalam bagian belakang kanan bus sehingga bus yang bermuatan penuh tidak stabil saat penurunan dan oleng ke kanan. Ban itu terlihat serat kawat dan tidak laik pakai.(bs/din)

Share
Leave a comment