Kaltim Majukan Kawasan Perbatasan

penerbangan diwilayah perbatasan kaltimBandara diperbatsan Kalimantan Timur.(ist)

 

TRANSINDONESIA.CO – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak mengatakan Pemprov Kaltim memberikan perhatian penuh terhadap kemajuan kawasan perbatasan, di antaranya dengan membangun tiga bandar udara (bandara).

Adapun ketiga bandara yang dibangun di kawasan perbatasan yakni bandara di Long Bawan Kabupaten Nunukan, Long Apung Kabupaten Malinau dan Data Dawai Kabupaten Mahakam Ulu yang bekerjasama dengan TNI.

“Ketiga bandara sudah selesai dibangun yang bisa mendarat pesawat berbadan lebar jenis Hercules dan akan diresmikan presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada Juni mendatang bersamaan dengan proyek lain di Kaltim,” kata Awang Faroek di Balikpapan, Minggu (11/5/2014).

Ketiga bandara tersebut sangat penting, selain untuk membuka keterisolasian warga perbatasan juga untuk mendukung pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai ancaman, katanya.

“Setelah ketiga bandara ini beroperasi, subsidi bahan pokok juga semakin lancar dan harga bisa ditekan serendah mungkin bahkan bisa sama dengan harga di daerah lain,” kata Awang Faroek.

Guna mensejahterakan masyarakat perbatasan, infrastruktur dasar berupa sarana jalan juga harus terpenuhi dan semua itu terus diupayakan agar pembangunan perbatasan sama dengan daerah lain, katanya.

“Terkait pembangunan akses jalan perbatasan yang terbentur kawasan konservasi, perlu upaya jalan keluar dan pemecahan masalah, dengan melibatkan semua pihak untuk duduk bersama guna menghasilkan kata mufakat,” kata Awang Faroek.

Namun, khusus untuk jalan patroli TNI, bisa dilakukan sebagai alternatif, dengan catatan di sisi kanan dan kiri dipagar dan tidak boleh ada permukiman warga. Kawasan konservasi bukan menjadi penghalang untuk membangun perbatasan, pasti ada jalan keluar dengan duduk bersama, katanya.

“Selain itu, Pemprov Kaltim juga terus membangun sumber daya manusia (SDM) bidang kesehatan di kawasan perbatasan, dengan membangun rumah sakit pratama juga Puskesmas 24 jam,” kata Awang Faroek.

Sejumlah sarana tersebut dilengkapi dengan fasilitas lengkap, didukung dokter para medis maupun perawat, sehingga jika ada warga sakit cukup mendapat perawatan di puskesmas atau rumah sakit yang ada, sehingga tidak perlu dirujuk ke rumah sakit di kota, katanya.

“Pengembangan usaha masyaraat perbatasan juga perlu terobosan dengan mendatangkan investor untuk mengembangkan potensi di kawasan tersebut, misalnya nanas di Krayan yang terkenal manis yang hingga kini masih dijual dalam bentuk mentah. Perlu diolah dan dikemas sehingga ada nilai tambah untuk masyaraat perbatasan,” kata Awang Faroek.(ant/tan)

 

Share
Leave a comment