Polisi Kembangkan Pabrik Air Zamzam Palsu di Semarang

zamzam

TRANSINDONESIA, Semarang : Polisi terus mengembangkan pabrik Air Zamzam palsu yang berhasil dibongkar Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Jawa Tengah, pabrik air zamzam palsu itu terletak di Polaman, Kecamatan Mijen, Semarang dan pabrik lainnya yang berada di Pekalongan.

Direktur Kriminal Khusus Polda Jateng, Kombes Pol Djoko Poerbohadijoyo mengatakan, terbongkarnya kasus ini berdasarkan laporan warga yang curiga adanya penjualan air zamzam palsu. Pasalnya, pelaku mengklaim bisa menyiapkan air dari tanah suci itu dengan jumlah besar dalam waktu cepat.

Berawal dari kecurigaan itu, polisi melakukan pengecekan. Polisi menemukan sebuah pabrik pengolahan air yang berkedok sebagai tempat penggemukan sapi dan kambing.

“Pabrik tersebut diketahui mengemas air artetis kemudian diberi filter dan dikemas dalam berbagai ukuran seolah mirip air zamzam dari Arab dengan merek Water King Abdullah bin Abdul Aziz, Zamzam Project,” ujar  Djoko kepada wartawan, Rabu (15/1/2014).

Polisi telah mengamankan pemilik pabrik berinisial H.  Polisi juga menyita ribuan liter air zamzam palsu siap edar yang diangkut 6 truk dan peralatan yang digunakan untuk mengolah dan mengemas air zamzam palsu. Sejumlah karyawan pabrik itu juga diamankan sebagai saksi. “Informasinya sudah beroperasi sejak 2011. Dikirim ke Jakarta, Surabaya, Solo, Semarang, dan Yogyakarta,” ujar Djoko.

Menurut warga sekitar, pemilik pabrik sangat tertutup dengan masyarakat sekitar. Bahkan kebanyakan warga hanya mengetahui lokasi tersebut sebagai tempat perdagangan sapi dan kambing.

“Orangnya tidak dekat dengan warga, tahunya orangnya mirip orang Arab. Warga tahunya jual sapi sama kambing. Kadang datang sapi banyak terus habisnya cepat. Pindah ke sini dua tahun lalu,” ujar Jito, seorang warga.

Akibat memalsukan air zamzam itu, pelaku akan dijerat Undang-Undang (UU) Perindustrian Nomor 5 Tahun 1984, UU Pangan Nomor 18 Tahun 2012, dan UU Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999.

“Untuk yang dipekalongan bukan milik H. Kami belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut untuk yang di sana karena tim masih bekerja,” sambung Djoko.(pi/mar)

 

Share