Bungker Zaman Jepang Icon Baru Muspudirla

TRANSINDONESIA.CO – Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI Jemi Trisonjaya, M.Tr (Han) didamingi Komandan Lanud Adisucipto Marsekal Pertama TNI Ir Novyan Samyoga, M.M, meresmikan penggunaan bungker di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, Jogjakarta, Rabu 30 Nopember 2016.

Bunker yang dibangun pada masa penjajahan Jepang tahun 1942 berada di halaman Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspudirla).

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI Jemi Trisonjaya bersama Komandan Lanud Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Novyan Samyoga dan Ka Ruspau Hardjolukito Marsma TNI Didik meninjau lokasi bungker Muspusdirla, Rabu 30 Nopember 2016.[MIC]
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI Jemi Trisonjaya bersama Komandan Lanud Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Novyan Samyoga dan Ka Ruspau Hardjolukito Marsma TNI Didik meninjau lokasi bungker Muspusdirla, Rabu 30 Nopember 2016.[MIC]
Kadispen TNI AU Marsekal Pertama TNI Jemi Trisonjaya, meresmikan penggunaan bungker  setelah direnovasi dan difungsikan sebagai fasilitas pendukung Muspudirla.

Sementara, Dan Lanud Adisucipto Novyan Samyoga, usai peresmian menyampaikan apresiasinya atas renovasi bungker tersebut.

“Di lingkungan Lanud Adisucipto ini ada 14 titik bunker namun baru satu yang kita fungsikan kembali. Saya berharap bunker yang menyatu dengan Muspudirla ini bisa jadi sarana edukasi dan informasi tentang TNI-AU untuk masyarakat,” katanya.

Trans Global

Menurutnya, selain memberikan manfaat yang besar bagi warga komplek Lanud Adisutjipto juga pada masyarakat luas yang berkunjung ke Museum Dirgantara, terutama para pelajar bisa lebih menghargai sejarah dan nilai-nilai kejuangan yang pernah ditoreh TNI-AU. “Masyarakat juga dapat berekreasi dengan adanya destinasi Museum Dirgantara ini,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Museum Kolonel Sus Drs Taibur Rahman menjelaskan foto-foto yang dipajang berisi  catatan sejarah kejuangan prajurit TNI-AU sejak zaman kemerderkaan hingga kini.

Lebih kanjut Taibur Rahman menjelaskan, ukuran bunker yang direvitalisasi dengan panjang 11,50 meter, tinggi 4 meter, lebar 3 meter. “Bungker ini ditemukan beberapa bulan yang lalu dan pelaksanaan penggalian kembali pada Maret 2016,” katanya.

Ditambahkannya, dalam bungker yang dipasang foto-foto berbagai peristiwa yang pernah dialami TNI AU masa lalu sampai saat ini. Seperti peristiwa Maguwo, jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA, operasi udara pertama TNI AU, juga penampilan tim aerobatik TNI AU.

Pada peresmian bungker ini juga ditandai dengan penanaman pohon di halaman Museum.[MIC]

Share