Saih Tewas Tenggelam di Bekas Galian Perumahan Harvest City Setu

TRANSINDONESIA.CO – Pencari rumput, Saih bin Wiwing, 40 tahun, warga Kampung Cilandak RT02/06, Desa Mukti Jaya, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, merenggang nyawa didalam tenggelam di sungai bekas galian Perumahan Harvest City Setu, pada Sabtu (13/2/2016).

Saih diduga terpelest saat berjalan di tepi bekas galian yang lebarnya 5 meter dengan kedalaman air 2,5 meter itu awalnya tidak diketauhi masyarakat kalau didalam sungai buatan perumahan tersebut ada mayat Saih.

Awalnya, Saih yang pergi dari rumah pukul 11.00 itu dengan membawa sundung (keranjang) peralatan untuk mencari rumput, namun hingga petang hari pukul 15.00 biasanya Saih sudah kembali ke rumah belum kunjung pulang membuat keluarga khawatir dan berupaya mencarinya.

Namun, pencarian keluarga hingga sampai pukul 20.00 tidak juga membuahkan hasil, membuat keluarga semakin panik dan terus melakukan pencarian.

Pencarian dilakukan oleh menantunya bernama Riyanto dengan menelusuri jalan yang sering dilalui Saih saat mencari rumput.

Korban Saih bin Wiwing saat dievakuasi dari saluran bekas galian Perumahan Harvest City Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.[Fya]
Korban Saih bin Wiwing saat dievakuasi dari saluran bekas galian Perumahan Harvest City Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.[Fya]
Ketika menelusuri jalan di tepi galian itu, Riyanto curiga ada sesuatu yang terapung dan kemudian menduga-duga sampai akhirnya diputuskan untuk melakukan pencarian di bekas galian tersebut dengan lampu penerangan.

Benar saja, sudung yang dibawa oleh korban ditemukan terapung dan semakin meyakinkan keluarga untuk kemudian memfokuskan pencarian di saluran tersebut. Karena ketinggian air saat itu mencapai 3 meter lebih, maka diputuskan menunggu hingga air surut.

Setelah air surut, pencarian dilakukan dengan cara menyelam dan sampai pukul 22.00, akhirnya Saih ditemukan tenggelam didalam bekas galian dengan tinggi air mencapai 2,5 meter itu sudah tidak bernyawa lagi.

Selanjutnya korban dievakuasi dan dibawa pulang kerumah, namun sebelumnya sempat dilakukan pengecekan dan pemeriksaan pada fisik korban yang tidak ditemukan bekas atau tanda-tanda memar maupun luka pada fisiknya.

Kapolsek Setu AKP Agus Rohmat, saat datang ke rumah korban Saih bin Wiwing guna langsung menyampaikan bela sungkawa.[Fya]
Kapolsek Setu AKP Agus Rohmat, saat datang ke rumah korban Saih bin Wiwing guna langsung menyampaikan bela sungkawa.[Fya]
Kapolsek Belasungkawa

Kaposlek Setu, Polresta Bekasi, AKP Agus Rohmat,SH, yang kerab berada di markas Polsek hinga larut malam dan dikenal rajin turun langsung kelapangan itu mendatangi rumah duka.

“Kehadiran kita untuk menyampaikan belasungkawa turut berduka cita kepada keluarga yang ditinggalkan agar diberi ketbahan dalam musibah ini,” kata Agus Rohmat kepada Transindonesia.co pada Minggu (14/2/2016) dinihari.

Selain itu, Agus Rohmat bersama anggotanya mengecek keadaan fisik korban guna mengetauhi tanda-tanda kekerasan sebelum korban meninggal dunia.

“Setelah di cek tidak ada bekas atau tanda penganiayaan. Diduga korban terpelset lalu jatuh kedalam bekas galian itu,” katanya.

Saat pencarian korban dilokasi kejadian kata Agus Rohmat, pihak keluarga dibantu oleh polisi sampai korban ditemukan dan dievakuasi dibawa pulang kerumah duka.

“Sejak awal pencarian sampai korban ditemukan kita turut membantu keluarga,” katanya.

Dengan peristiwa tersebut, Agus Rohmat, menghimbau kepada seluruh perumahan maupun kawasan pabrik yang ada di wilayah hukumnya untuk membuat pengamanan pada kali, sungai, saluran buatan dan bekas galian.

“Saya himbau agar saluran, kali, sungai buatan dan bekas galian oleh perumahan maupun pabrik untuk membuat pengaman atau menempatkan penjagaan, agar peristiwa seperti ini tidak kembali terulang,” pintanya.[Fya]

Share