Lulung: Kalau Saya tak Hadir, Ahok Pasti Bohong

TRANSINDONESIA.CO – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana alias Haji Lulung mengatakan sengaja hadir dalam persidangan kasus pengadaan uninterruptible power supply (UPS) pada APBD Perubahan 2014 supaya Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) bersaksi jujur.

“Saya yakin kalau saya hadir di situ Ahok gak akan bohong. Makanya saya pengen datang. Kalau saya tak hadir, Ahok pasti bohong, saya yakin,” kata Lulung di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar, Kemayoran, Jakarta, Kamis (4/2/2016).

Lulung mengungkapkan, ia akan sangat senang jika kesaksian Ahok bisa mendatangkan tersangka baru. Menurutnya, kunci untuk membongkar kasus korupsi pengadaan UPS tersebut adalah Ahok dan Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2009-2014, Ferrial Sofyan.

“Saya senang kalau dia munculkan tersangka baru. Kuncinya, Tuhan tahu, Ahok tahu, dan Ferrial Sofyan yang tahu,” ucap Lulung.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana (Lulung).(Lp)
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana (Lulung).(Lp)

Dalam kasus pengadaan UPS pada APBD-P 2014, Bareskrim telah menetapkan beberapa tersangka selain Alex Usman. Dari pihak eksekutif, ada Zaenal Soleman. Saat pengadaan, Zaenal menjadi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat.

Sementara itu, dua tersangka lainnya dari pihak DPRD, yaitu Muhammad Firmansyah dari Fraksi Partai Demokrat dan Fahmi Zulfikar dari Fraksi Partai Hanura. Keduanya diduga terlibat dalam kasus UPS saat sama-sama menjabat di Komisi E DPRD DKI periode 2009-2014.

Beberapa pihak terkait sudah dipanggil untuk bersaksi pada kasus yang diduga menimbulkan kerugian negara mencapai Rp 81,4 miliar tersebut. Seperti mantan Ketua DPRD DKI Ferrial Sofyan, Lulung, Saefullah, Lasro Marbun, dan lain-lain.[Rol/Met]

Share