TRANSINDONESIA.CO – Harga tandan buah segar (TBS) sawit di tingkat petani Sumatera Utara berfluktuasi dengan tren meningkat menjadi Rp700 per kilogram dari sebelumnya di kisaran Rp400 hingga Rp600 per kilogram.
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Darlih Harahap mengatakan, kenaikan harga TBS itu didorong oleh peningkatan permintaan untuk memenuhi kebutuhan pabrik di akhir tahun dan awal tahun mendatang.
Kenaikan harga tersebut juga mulai menggembirakan petani, katanya.
“Harga Rp700 per kg sudah balik modal atau bahkan untung,” katanya di Medan, Selasa (22/9/2015).
Kenaikan harga, ujar Gus, sudah diprediksi dengan perhitungan beberapa faktor seperti permintaan yang mulai meningkat.
Permintaan TBS yang mulai bertambah untuk memenuhi kebutuhan pabrik di akhir tahun dan awal tahun berikutnya menyusul pabrikan di luar negeri akan libur panjang Natal dan Tahun Baru.
“Mudah-mudahan harga TBS bisa terus naik agar petani untung kembali,” katanya.
Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Setia Dharma Sebayang, menyebutkan, harga crude palm oil/CPO atau minyak sawit mentah di bursa Kantor Pemasaran Bersama (KPB) PTPN, pada 21 September ditutup sebesar Rp6.825 per kg Harga itu sudah naik dari tanggal 18 September yang masih Rp6.700 per kg.
“Kenaikan harga CPO di lokal didorong kenaikan di luar negeri,” katanya.
Harga CPO di Rotterdam tanggal 21 Oktober ditutup sebesar 527,50 dolar AS per metrik ton. Harga itu naik dari posisi 18 September yang seharga 512,50 dolar AS per metrik ton.
“Harga memang masih berfluktuasi naik turun.Tetapi lumayanlah karena di posisi tinggi dari sebelumnya sempat anjlok,” katanya.(Ant/Bes)