TRANSNDONESIA.CO – Sebanyak 25 bank zona Eropa dinilai tidak sehat oleh Bank Sentral Eropa, menurut laporan media Sabtu (25/10/2014), mengacu pada dokumen yang sempat bocor.
Hampir seperlima dari 130 bank yang disurvei gagal dalam tes kesehatan, kata berita harian Wall Street Journal dan Daily Telegraph, mendahului publikasi resmi ECB, Minggu (26/10/2014).
Penilaian kesehatan yang pertama kali terhadap bank-bank zona Eropa ini, dilakukan sebelum pemberlakuan ECB sebagai pengawas perbankan blok Eropa bulan depan.
Lembaga yang berkantor pusat di Frankfurt ini akan berperan sebagai pengawas perbankan pada 4 November nanti. Lembaga ini berharap agar pemeriksaan menyeluruh yang terdiri dari apa yang disebut sebagai penilaian kualitas aset dan “tes stres ” – akan secara dini menemukan keburukan yang ada.
Dengan mengacu pada rancangan memo yang diperoleh Bloomberg, laporan Telegraph mengetakan bahwa hanya 10 dari ke 25 bank yang gagal lolos dari tes stres akan diminta untuk menambah modalnya.
Bank yang gagal tes ini, diperkirakan berasal dari Irlandia, Itali, Yunani dan Austria dan memiliki waktu hingga 10 November untuk menutup kekurangan modalnya, demikian laporan itu.
Bank-bank tersebut sudah diberikan indikasi sebelumnya Kamis.
Salah satu bank yang gagal adalah bank pemberi pinjaman Austria Volksbanken AG, yang menurut Menteri Keuangan Hans Joerg Schelling tidak mengejutkan, karena sudah mengatakan bahwa akan menanganinya.
Juru bicara ECB mengatakan bahwa hasilnya belum final dan mengatakan bahwa laporan yang beredar sebagai “spekulasi”.
“Hasil ini belum final sebelum dipertimbangkan oleh Dewan Pengurus bank pada Minggu, lalu kemudian akan diumumkan. Sebelum ini tercapai, maka laporan media mengenai hasil tes adalah sangat spekulatif,” katanya.(voa/fen)