TRANSINDONESIA.CO – Akibat erupsi gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara (Sumut) ratusan petani dibawah naungan Gabungan Kelompok Pertanian atau Gapoktan Gundaling Brastagi mengaku merugi. Pasalnya dari 200 hektar lahan pertanian ada penurunan jumlah produksi sekitar 30 persen dari setiap komoditas.
Ketua Gapoktan Gunadaling Brastagi, Jaya Sembiring mengatakan dari 200 hektar lahan pertani, kebanyakan ditanami oleh cabai, tomat, kentang, selada dan lainnya.
“Meskipun belum ada yang mengalami puso atau gagal panen, namun akibat erupsi gunung Sinabung petani mengalami hambatan dalam memanen tanamannya,” katanya.
Dijelaskannya, Meskipun belum ada petani yang mengaku kesulitan dalam mengembalikan pinjaman, namun menurutnya jika erupsi terus terjadi maka dapat berdampak pada pengembalian pinjaman atau kredit yang diajukan petani kepada bank dan koperasi simpan pinjam di Tanah Karo.
Seperti yang diketahui, sejak beberapa waktu yang lalu Gunung Sinabung kembali mengeluarkan awan panasnya, hal ini berdampak pada lahan pertanian di daerah karo yang tertutupi debu vulkanik. (dhon)