Menteri Siti Nurbaya: Manggala Agni Sudah Dua Bulan Berjibaku Padamkan Karhutla Gambut OKI Cegah Asap ke Luar Negeri

TRANSINDONESIA.co | Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengatakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, sudah 69 hari, hingga Senin (13/11/2023) atau lebih dua bulan berjibaku melakukan pemadaman. Kebakaran di OKI yang terjadi di lahan gambut menjadi berbahaya karena bisa lama dan sulit dipadamkan, dan asapnya bisa sangat banyak bahkan bisa sampai melintas batas negara.

“Sumatera Selatan memiliki wilayah gambut yang luas, yang terbakar ini adalah wilayah konsesi yang pailit, dan sedang dalam proses kepailitan dan akan dicarikan langkah dan tidak bisa dibiarkan terbakar,” kata Siti Nurbaya saat memantau langsung kerja-kerja Manggala Agni mengatasi karhutla di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, Ahad (12/11/2023).

Siti Nurbaya menyebutkan harus ada pengamanan lebih lanjut. Tidak cukup hanya melakukan pemadaman karhutla. Harus ada aspek tata kelola lahan yang  perlu lebih  ketat dikontrol. Ada tiga aspek dalam pengendalian untuk  pencegahan secara permanen atas karhutla dan hal itu telah kita laksanakan sejak 2020, sesuai dengan arahan presiden.

Tiga aspek yang disebutkan Siti Nurbaya dilakukan dengan  pertama, pengendalian  dan  analisis iklim/cuaca  dengan memantau pergerakan cuaca lalu dikembangkan dalam analisis wilayah di lokasi rawan karhutla untuk menentukan lokasi operasi modifikasi cuaca alias hujan buatan.

Kedua, melakukan pengendalian operasional melalui satgas terpadu yang melibatkan KLHK, BNPB, BRIN, BMKG, TNI, Polri, Kemendagri, pemerintah daerah serta komunitas masyarakat setempat. Tugas dari satgas ini adalah menggelar deteksi dini serta melakukan kesiapan pemadaman di darat dan udara. Termasuk di dalamnya adalah melakukan sosialisasi dan penegakan hukum.

Upaya ketiga adalah melalui pengendalian dan pengelolaan landscape atau peruntukan lahan. Melakukan pembinaan kepada pemilik konsesi lahan dan bisnis kehutanan. Di dalamnya juga termasuk merangkul pertanian tradisional yang kerap melakukan pembakaran saat membuka lahan atau pasca panen.

Manggala Agni

Selain itu, Siti Nurbaya juga mengungkapkan solidnya koordinasi dan kerja lapangan yang dilakukan  bersama dengan Pemda, TNI, Polri, BPBD, dan Manggala Agni.

Manggala Agni sudah berjuang memadamkan api sejak awal September 2023, membangun tenda untuk fokus melakukan pemadaman. Dari total 109.000 hektare hutan dan lahan terbakar di Sumsel sepanjang Januari-Oktober 2023, kejadian terparah ada di Desa Jungkal. Operasi pemadaman sudah dimulai sejak 9 September 2023. Namun, kebakaran tetap meluas hingga mencapai 6.000 hektare. Kebakaran di lokasi ini menyumbang polusi asap terbesar di Sumsel, terutama ke Palembang dan sekitarnya. Bahkan, asap mencapai provinsi tetangga, seperti Jambi dan Riau.

Di sela-sela kunjungannya ke Jungkal, Siti Nurbaya juga memberikan motivasi kepada Manggala Agni yang sedang memadamkan untuk tetap semangat menuntaskan pemadaman di Desa Jungkal.

Ia menyebut bahwa pekerjaan Manggala Agni adalah profesi yang mulia. Banyak pihak di Indonesia telah melihat bagaimana kinerja Manggala Agni dalam pengendalian karhutla.

Seperti bulan lalu bagaimana profesionalitas Manggala Agni dalam membantu menangani kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing di Kota Tangerang diapresiasi banyak pihak, khususnya oleh Pemerintah Kota Tangerang, juga kerja di TPA Suwung, Bali.

Pada kesempatan itu, Siti juga meminta kepada anggota Manggala Agni agar mempersiapkan dengan baik dalam menghadapi tes penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk Jabatan Fungsional Manggala Agni mendatang.

“Belajarlah dengan serius, kita akan kawal sebaik-baiknya,” ujarnya.

Secara teknis, karhutla di Desa Jungkal terbilang sulit diatasi. Kondisinya berupa lahan gambut dalam, rata-rata 6 meter. Semakin sulit karena sumber air untuk pemadaman minim. Angin kencang juga berubah-ubah arah. Pada kesempatan itu juga Menteri LHK menyampaikan ucapan  terima kasih  kepada Pj Gubernur Agus Fathoni atas kerjasama dan koordinasi yang baik di Sumsel, juga terima kasih kepada dunia usaha yang telah saling membantu. [eso]

Share