Dua Jurus Jitu Hadapi Varian Omicron XBB

“Kenaikan kasus ini memang masih dalam batas-batas yang tidak menjadikan satu signifikan"

TRANSINDONESIA.co | Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril mengungkapkan adanya kenaikan COVID-19 di Indonesia dalam kurun waktu satu minggu terakhir, seiring dengan hadirnya varian XBB. Masyarakat diminta untuk memproteksi diri dengan melengkapi vaksinasi booster dan disiplin terapkan protokol kesehatan.

Dalam kurun satu minggu terakhir terjadi kenaikan kasus COVID-19 di 30 provinsi di Indonesia. Pada level nasional, selama empat hari terakhir juga terjadi peningkatan kasus sekitar 4.700 – 4.900 kasus. Trend kenaikan kasus disinyalir terjadi seiring dengan ditemukannya varian XBB di Indonesia.

“Kenaikan kasus ini memang masih dalam batas-batas yang tidak menjadikan satu signifikan atau terlalu tinggi dibanding dengan kita subomicron dan lalu yaitu BA 4 maupun BA 5,” kata dr. Syahril dikutip dalam keterangannya, Selasa (8/11/2022).

Sebanyak 28 negara melaporkan XBB, namun lonjakan kasus varian XBB tidak diiringi dengan peningkatan kematian dan kenaikan jumlah perawatan di rumah sakit, lanjut dr. Syahril. Sebagian besar negara juga sudah mengalami penurunan kasus. Tiga negara yang melaporkan penurunan kasus di antaranya Singapura dari 18.000 per hari, saat ini sudah turun menjadi 8.000 kasus. India dari 300.000 kasus saat ini turun menjadi 2300 perhari. Demikian juga dengan Bangladesh dari 14.000 kasus per hari, saat ini sudah 367 kasus per hari.

Di Indonesia sendiri Hingga Jumat (4/11/2022) tercatat sebanyak ada 12 kasus XBB di Indonesia, dimana dua kasus berasal dari perjalanan luar negeri, sementara 10 kasus merupakan transmisi lokal.

Jubir Syahril meminta masyarakat untuk menegakkan protokol kesehatan, mengurangi aktivitas di kerumunan dan melaksanakan vaksinasi, sebagai bagian di dalam perlindungan pencegahan dan pengendalian COVID-19. Tercatat, capaian vaksinasi booster atau ketiga di Indonesia baru mencapai 27,62% dari target 50%. Sementara Capaian vaksinasi pertama sebanyak 87% dan vaksinas dosis kedua sebesar 73%.

“Harapannya kepada masyarakat kita semua bersama-sama vaksinasi booster atau ketiga ini dapat kita gerakan dan kita bisa mencapai di atas 50%, dan tetap gunakan masker,” ujar dr. Syahril.

Upaya-upaya pencegahan di hulu juga tetap ditegakkan, sebagai antisipasi lonjakan kasus. Mulai dari kesiapsiagaan Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya hingga peningkatan upaya tracing dan testing.[fyh]

Share